JATIMTIMES - Bakal calon presiden Republik Indonesia (RI) Anies Baswedan berkunjung ke Kabupaten Malang, Rabu (24/5/2023). Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, untuk menghadiri Istigosah Kubro dalam rangka mendoakan keselamatan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Dari pantauan media ini, setibanya di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muttaqin, Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Anies langsung disambut jabat tangan dari masyarakat yang menghadiri agenda tersebut.
Baca Juga : Wanita Ini Dijadikan Tersangka Usai Remas Kemaluan Suami untuk Bela Diri, Polisi Beber Alasannya
Tidak jarang, Anies juga meladeni ajakan selfie. Alhasil, dari lokasi parkir kendaraan hingga ke panggung yang berjarak sekitar 25 meter baru terlampaui sekitar lima menit.
Hal itulah yang juga dibahas saat Anies memberikan pidatonya ketika di atas panggung. Menurutnya, saat meladeni lautan manusia untuk mengajak selfie, ada sebagian orang yang melarang dengan dalih Anies dianggap sudah capek.
Padahal, dirinya mengaku tidak capek dan tahu jika yang mengatakan semacam itu adalah orang yang sudah selesai selfie bersamanya.
"Sudah, sudah cukup. Lha njenengan wes entok kok, lha aku rung entok'e (Kamu sudah dapat foto selfie, sedangkan yang lain belum)," ucap Anies saat menirukan ucapan orang yang melarang orang lain berselfie dengannya.
Hal semacam itulah yang menurut Anies terjadi di bangsa Indonesia saat ini.
"Banyak dari kita sudah dapat jabatan, udah dapat posisi, lupa sama yang belum dapat jabatan, dapat posisi. Betul gak?" ucapnya sembari diiyakan oleh audiens yang hadir.
Menurutnya, bicara soal keadilan harus mulai dilakukan dalam keseharian. Bukan hanya ketika mendapatkan posisi atau jabatan baru menerapkan keadilan.
"Jadi bapak ibu sekalian, bicara adil bukan cuma yang rumit-rumit di atas. Adil itu dari keseharian, itu yang ingin dikembalikan di Republik ini, itu yang ingin dinomorsatukan di Republik ini," tegasnya.
Namun sayangnya, lanjut Anies, keadilan tersebut hanya lancar diucapkan saat pelaksanaan upacara. Yakni ketika pembacaan Pancasila.
Baca Juga : KIM Desa Srigonco Ikuti Lomba Video Pendek Perumda Tirta Kanjuruhan 2023
"Mengembalikan agar keadilan itu bukan cuma bahasa yang diucapkan saat upacara. Pas upacara semua bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia', hafal. Tapi apakah sudah terlaksana?" tanyanya yang dijawab oleh audien dengan teriakan "belum".
Hal itulah yang menurut Anies akan diupayakan jika dirinya kelak menjadi Presiden Republik Indonesia. Yakni menekankan soal bangsa yang berkeadilan.
"Itu yang ingin kita ikhtiarkan. Jadi kalau ditanya apa perubahannya? Membuat semuanya menjadi berkeadilan," ujarnya.
Meski terkesan menyentil, namun Anies menegaskan jika apa yang dia sampaikan tersebut merupakan problem bersama. Sehingga juga harus diselesaikan secara bersama-sama.
"Ini bukan kekeliruan presiden, bukan kekeliruan menteri, ini adalah problem turun-temurun yang harus kita selesaikan. Jadi kalau ngomong gini, itu bukan mau menyalahkan satu orang, dua orang, bukan. Ini salah kita semua sebagai bangsa," ungkapnya.
Anies berharap, apa yang telah dia sampaikan tersebut tidak membuat berbagai pihak merasa tersinggung.
"Jadi kalau sekarang, kalau pemerintah dengar ini. Tidak usah tersinggung, ini adalah masalah sama-sama. Cuma sudah terlanjur masalah ini menahun," tukasnya.