JATIMTIMES - Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas dalam insiden kerusuhan di Stadion Cuscatlab, ibu kota El Savador, San Salvador pada Sabtu (20/5/2023) malam. Peristiwa itu seperti video yang dibagikan oleh akun Twitter @FaktaSepakBola.
Dalam video yang dibagikan tampak para suporter berdesak-desakan untuk memasuki venue pertandingan, detik-detik saat gerbang hendak ditutup. Terlihat juga para suporter mulai berjatuhan lantaran terkena dorongan dari suporter lainnya.
Baca Juga : Netizen Lintas Komunitas Tulungagung Dapat Pelatihan Digital Marketing, Begini Serunya
"Insiden ini dilaporkan terjadi setelah sejumlah fans mencoba memasuki venue setelah gerbang ditutup," tulis keterangan akun tersebut.
Atas insiden itu, dilaporkan 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka karena terinjak-injak.
"Dikonfirmasi 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat terinjak-injak di pertandingan sepak bola di El Salvador. Lebih dari 500 orang luka-luka, dan diperkirakan lebih dari 100 orang dibawa ke rumah sakit setelah tragedi di Monumental Stadium," imbuh keterangan akun tersebut.
Diketahui, tragedi itu terjadi saat pertandingan perempat final di liga El Salvador antara tim Alianza FC dan Club Deportivo FAS.
"Turut berduka cita untuk para korban, Beristirahatlah dengan tenang," tulis keterangan akun tersebut.
Sontak unggahan itu menuai beragam reaksi dari warganet. Beberapa dari warganet turut berduka cita dengan insiden itu dan menilai mirip dengan kasus Tragedi Kanjuruhan.
"Penyebab yg sama dengan di kanjuruhan. Kekurangan oksigen di pintu keluar masuk," kata @DediiAj**.
"Mirip kanjuruhan namun tanpa gas air mata," ujar @kyliaan****.
"Pasti angin pelakunya kek di negara Konoha ini yg menyalahkan angin..," ungkap @rizkide***.
"Mirip, untung gak ada yang nembakin gas air mata," ucap @MatunWo**.
Baca Juga : Kades Terpilih Harus Mampu Selesaikan Ekses Negatif Pilkades
Berdasarkan laporan Marca, insiden tersebut diduga kuat terjadi karena kapasitas stadion yang overload. Itu karena banyak penonton yang datang dengan bawa tiket palsu.
Karena para suporter yang disebut membawa tiket palsu memaksa masuk, polisi memerintahkan untuk menutup akses pintu ke stadion.
"Hanya ada dua gerbang yang terbuka di seluruh stadion dan orang-orang yang berada di luar ingin memaksa masuk, " ucap salah satu suporter, dikutip Marca.
Dalam insiden itu, polisi juga disebut beberapa kali menembakkan gas air mata. Namun polisi membantah tudingan jika gas air mata menjadi penyebab belasan nyawa hilang.
Polisi mengklaim menutup gerbang dilakukan untuk mengurangi massa di dalam stadion. Presiden El Savador Nayib Bukele pun segera mengeluarkan pernyataan agar segera mengusut insiden tersebut.
"Semua orang akan diselidiki: tim, manajer, stadion, kantor tiket, liga, federasi dan lain-lain. Siapa pun yang bertanggung jawab, mereka tidak akan luput dari hukuman," tegas Nayib Bukele.