JATIMTIMES- Ketenangan warga Kota Blitar mendadak dikejutkan dengan peristiwa kematian. Dilaporkan seorang lansia berjenis kelamin laki-laki di Kelurahan Pakunden ditemukan di dasar sumur dalam kondisi tak bernyawa, Sabtu (20/5/2023).
Informasi yang diterima JATIMTIMES dari kepolisian, lansia bernasib tragis itu diketahui bernama Sukardi (74). Korban terdata sebagai warga Jalan Kaliwatu, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar ditemukan meninggal dunia di dalam sumur. Hasil investigasi kepolisian diduga korban sengaja melakukan aksi bunuh diri.
Baca Juga : Employee Volunteering, BPJS Ketenagakerjaan Blitar Donasi Sembako dan Permainan Edukasi
“Dugaan bunuh diri muncul karena ditemukan kursi di dekat sumur yang diduga digunakan korban untuk melompati pembatas sumur,” kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Achmad Rochan.
Rochan menambahkan, saksi yang juga saudara korban masih melihat korban berada di kamarnya sehari sebelum ditemukan meninggal dunia. Pada hari Sabtu 20 Mei 2023 sekitar pukul 06.00 WIB, saksi kembali ke rumah korban untuk mengantar makanan, namun tidak menemukan korban di dalam kamar.
Merasa khawatir, saksi kemudian mencari korban sambil memanggil namanya namun tidak ada jawaban. Selanjutnya saksi menuju ke belakang rumah dan melihat kursi di dekat sumur.
"Saat dicek di dalam sumur, saksi melihat korban sudah berada di dalam sumur dalam keadaan meninggal. Selanjutnya saksi meminta bantuan kepada warga yang kemudian dilanjutkan melapor ke Polsek Sukorejo," imbuhnya.
Polsek Sukorejo yang menerima laporan langsung menuju lokasi kejadian. Untuk mengevakuasi korban dari dalam sumur, polisi meminta bantuan Pemadam Kebakaran.
Baca Juga : Tentang Arwah Gentayangan, Begini Menurut Islam
"Setelah dievakuasi, korban diperiksa oleh petugas medis. Hasil pemeriksaan menyatakan korban dipastikan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Petugas juga memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun trauma di tubuh korban," terang Rochan.
Polisi menduga korban melakukan aksi bunuh diri akibat depresi. Keterangan yang diperoleh dari keluarga, terungkap jika selama ini korban hidup sebatang kara dan dan menderita penyakit stroke dan katarak.
"Pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dikarenakan keluarga benar-benar menyadari bahwa korban meninggal dalam keadaan wajar," pungkas kasi humas.