JATIMTIMES - Sebanyak 6 penginapan dalam Komplek Griya Cempaka, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang diprotes warga. Hal itu lantaran keenam penginapan berlantai 3 itu kerap digunakan sebagai lokasi bisnis prostitusi.
Protes tersebut juga diluapkan pada banner yang dipasang oleh warga di sekitar RW 8 Kelurahan Tlogomas. Tepat di sekitar lokasi 6 penginapan itu berdiri.
Baca Juga : Viral, Netizen Keluhkan Tarif Parkir MOG Mahal hingga Bandingkan dengan Mall di Kota Besar
Pantauan di lokasi, sebanyak 4 banner berukuran kurang lebih 1,5 meter x 3 meter terpasang tepat di depan penginapan. Keenam penginapan tersebut, 4 di antaranya RedDoorz dan dua lainnya adalah Smart Hotel.
Keterangan dari warga setempat, penginapan tersebut berdiri sejak tahun 2019. Namun keresahan warga sudah mulai nampak sejak dua tahun terakhir.
"Sebenarnya sebelum pandemi itu sudah mulai nampak, tapi sesudah pandemi baru nampaknya mulai berlebihan," ujar seorang warga setempat berinisial CK.
Ia mengatakan, pada beberapa kesempatan oknum yang diduga melakukan praktik prostitusi ini bertindak secara terang-terangan. Yakni menggunakan pakaian di depan penginapan dengan pakaian yang cenderung terbuka.
"Mereka duduk-duduk di depan penginapan, pakai hotpans dengan pakaian terbuka. Lalu ada yang jalan pagi-pagi dengan pakaian terbuka. Itu yang diresahkan warga," terangnya sambil menunjukan foto yang sempat diabadikan.
Selama beberapa kali, pihaknya pun sudah merapatkan keresahan warga itu bersama pihak RW 8. Namun, upaya untuk melakukan tindak lanjut selalu menemui jalan buntu.
"Beberapa kali saya ajak bicara, pemilik tidak mau. Pernah juga kami tegur, responnya tidak ada. 5 kali negur, pernah negur satpam dan juga mucikari nya," terangnya dengan nada kecewa.
Keresahan itu akhirnya memuncak saat terjadi insiden pada 9 Mei 2023 lalu. Insiden tersebut yakni saat seorang wanita yang diduga pelaku Open Booking Online (BO) terkesan ditipu oleh lelaki hidung belang yang memesannya.
Baca Juga : Balap Liar Jadi Atensi Satlantas Polresta Malang Kota
Berdasarkan keterangan yang dihimpun CK, saat itu perempuan tersebut sebenarnya sudah mendapatkan uang Open BO-nya. Namun saat ia pergi ke kamar mandi, uang yang baru ia terima kembali diambil oleh lelaki tersebut.
"Itu kan jadi ramai warga. Sebenarnya, kejadian seperti itu sudah sering terjadi," jelasnya sambil menunjuk lokasi insiden.
Pihaknya pun melaporkan kondisi tersebut kepada pihak terkait hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Harapannya, agar ada kepastian bahwa di lingkungannya tak lagi tempat untuk bisnis prostitusi.
Sementara itu, Lurah Tlogomas Andi Aisyah mengatakan, hal itu bakal segera ditindaklanjuti. Terutama soal perizinan dan berkas lain terkait legalitas berdirinya bangunan dan beroperasinya bisnis tersebut.
"Setelah ini akan kita laporkan ke jajaran pimpinan. Karena kalau melihat keabsahan berkas perizinan itu kan ranahnya dinas perijinan. Dan memang meresahkan. Terutama saat jam 12 (malam) ke atas," ujar Aisyah.