JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan olahan pangan usulan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Kota Malang tahap satu dengan 49 peserta bertempat di SMK Kartika IV-I Malang.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan melalui Sekretaris Disnaker-PMPTSP Kota Malang Sugeng Prastowo menyampaikan, bahwa pelatihan olahan pangan kali ini merupakan tahap satu usulan pokir tiga anggota DPRD Kota Malang.
Baca Juga : Gerindra Ditinggal Kader Terbaiknya, 2 Pindah Partai 1 Tak Mencalonkan LagiĀ
Di antaranya Nurul Setyowati dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan usulan 23 orang, Ike Kisnawati dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan usulan 15 orang, serta Rokhmad dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan usulan 11 orang.
Sugeng mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan olahan pangan usulan pokir DPRD Kota Malang yang berlangsung mulai tanggal 15 Mei sampai 20 Mei 2023 ini, pihaknya juga menggandeng Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Balai Pusat Latihan Perhotelan (BPLP) Brawijaya Malang.
Pihaknya menjelaskan, bahwa kegiatan pelatihan olahan pangan ini memang rutin dilaksanakan oleh Disnaker-PMPTSP Kota Malang dalam rangka meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan daya saing masyarakat pencari kerja.
Menurutnya, saat ini sektor kuliner termasuk dalam sektor industri kreatif. Terlebih lagi saat ini industri kreatif kuliner telah memiliki pasarnya sendiri, baik nasional maupun internasional. Selain itu, industri kreatif kuliner juga dapat bersaing dengan pasar ritel modern.
"Sektor kuliner menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan saat ini, karena memiliki nilai ekonomis namun tetap memiliki keuntungan," ujar Sugeng, Senin (15/5/2023).
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan bahwa saat ini jika seseorang memiliki keinginan untuk berbisnis di sektor kuliner, harus memiliki inovasi. Mulai dari terobosan makanan atau minuman yang unik, kreatif dan menguntungkan.
"Karena sekarang banyak orang yang tidak hanya mementingkan rasa dalam makanan, namun mereka suka makanan yang berbeda," tutur Sugeng.
Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau kepada peserta pelatihan olahan pangan agar dapat memiliki ide bisnis makanan atau minuman yang kreatif dan unik. Sehingga dapat menjadi bisnis kuliner yang menguntungkan.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Salurkan Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan Tahun 2023
"Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan serta mampu bersaing untuk meningkatkan pendapatan," ujar Sugeng.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Malang dari Fraksi PDI Perjuangan Nurul Setyowati menyampaikan, agar 49 peserta harus serius dalam mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan olahan pangan usulan pokir DPRD Kota Malang kali ini.
Pihaknya pun meminta kepada 49 peserta, nantinya setelah mengikuti pelatihan olahan pangan usulan pokir DPRD Kota Malang agar dapat mempraktikkan ilmu-ilmu yang didapat selama pelatihan untuk membuka usaha baru.
"Saya meminta kepada para peserta semuanya setelah mengikuti pelatihan disini dapat mandiri dan bisa membantu keluarga untuk mencari rezeki dengan ilmu dari pelatihan disini," pungkas Nurul.