JATIMTIMES - Sebuah video viral di TikTok menarasikan peserta UTBK ketahuan curang dengan menempelkan handphone ke dada. Video itu diunggah oleh akun @keluhkesahutbk23.
Dalam video itu, terlihat badan seorang remaja pria yang disebut sebagai peserta UTBK. Di badan peserta UTBK itu terdapat satu handphone yang direkatkan ke dadanya. Kamera handphone itu dihadapkan ke arah depan dan direkatkan menggunakan isolasi.
Baca Juga : Viral, Seorang Emak Berdaster Kawal Ambulans Bawa Bayi Kritis di Sukabumi
Dalam narasinya, peserta UTBK tersebut diamankan karena ketahuan curang membawa handphone dengan ditempelkan di dada.
Saat ditanya panitia UTBK, peserta itu mengaku jika dirinya sudah lulus baru bayar Rp 500 juta.
"Jadi memang posisinya," ungkap pria yang diduga panitia UTBK.
"Hp-hp saya juga disita oleh mereka," jelas peserta UTBK.
"Orangtua kamu ditawarin?" tanya petugas.
"Bukan ditawarin, nanti kalau sudah lulus bayar," jawab peserta itu.
"Ow pokoknya kalau udah lulus bayar, berapa nominalnya?" tanya petugas lagi.
"Sampai Rp 500 juta," jawab si peserta lagi.
Belum diketahui pasti dimana lokasi tes tersebut. Namun, dalam keterangan akun tersebut, peserta UTBK itu adalah seorang pengguna joki.
"Joki sampai 500 juta? Ini cuplikan keterangan si pengguna joki guys," tulis akun tersebut.
Sontak unggahan itu menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet kaget dengan nominal harga joki UTBK.
"500 juta mending gua kuliah di Melbourne," tulis @ye***.
Baca Juga : Viral, Seorang Ibu di Bali Seret Anjing Pakai Motor hingga Kaki Berdarah, Netizen: Coba Gantian!
"Ya (pemakai) joki gitu, pemakai joki nanti kasih tahu soal melalui hp. Nanti soalnya dikerjain sama orang lain," tulis @Y*.
Sebelumnya, panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di Universitas Sumatera Utara (USU) mengamankan 7 peserta yang ketahuan curang. Ketujuh peserta didiskualifikasi dan tidak bisa mengikuti UTBK 2023.
Salah satu modus curangnya peserta dengan merekatkan handphone di dada. Sama seperti yang ada di video viral tersebut.
Menurut Wakil Rektor I USU, Edy Ikhsan, tujuh peserta yang melakukan aksi curang itu terdiri dari empat peserta di Fakultas Kedokteran, satu di Fakultas Keperawatan, satu di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan satu lagi di Fakultas Psikologi.
Lebih lanjut Edy menjelaskan saat proses ujian berjalan, pengawas merasa curiga dengan gelagat para peserta. Ketika diperiksa, ditemukanlah alat yang menempel di dada seorang peserta
"Ke depan pihak USU akan memperketat prosedur pengawasan," kata Edy, dikutip dari Tribunews, Sabtu (13/5/2023).
Usai ketahuan curang, ketujuh peserta diamankan ke Polsek Medan Baru. Dari hasil pemeriksaan, diduga ada jaringan sindikat alias joki yang membantu para peserta ini.
"Kalau kita lihat pola-pola yang dilakukan, sepertinya ini berjaringan. Alat yang mereka gunakan, pakaian yang digunakan, serta keterangan dari beberapa pelaku yang seragam mengarah kepada hal itu. Tapi sekali lagi, itu ranahnya pihak berwajib," ungkap Edy.