JATIMTIMES - Jelang pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang, partai politik (parpol) mulai bermanuver dan menjalankan langkah politiknya. Termasuk mencari calon kader-kader yang mau dicalonkan menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) nya.
Salah satu nama yang turut menjadi sasaran untuk dibidik oleh parpol adalah mantan Wali Kota Malang Mochammad Anton. Hal itu juga ia akui, bahwa sudah ada beberapa parpol yang mulai mendekat kepadanya.
Baca Juga : PN Banyuwangi Dipenuhi Ratusan Bacaleg Mengurus Surat Keterangan Bebas Tindak Pidana
"Kalau parpol InsyaAllah hampir semua mendekat," ujar pria yang akrab disapa Abah Anton ini.
Sebenarnya, Wali Kota Malang periode 2018-2023 ini mengaku bahwa saat ini masih tidak melakukan gerakan terkait langkah politik. Namun, dirinya menganggap bahwa pendekatan yang dilakukan sejumlah parpol itu merupakan kewajaran.
"Karena ini kan sudah mendekati pileg yang akan segera dilaksanakan," imbuh Anton.
Bahkan, ia mengaku ada salah satu parpol yang turut menawarkan jabatan ketua dewan pimpinan cabang (DPC). Namun ia enggan menyebut, parpol mana yang memberi tawaran itu.
Abah Anton mengaku belum menerima tawaran dari parpol yang enggan dia sebut itu. Dia mengatakan bahwa masih ingin fokus dengan keluarga dan usaha yang sedang dia kembangkan.
"Memang ada partai yang meminta saya untuk menjadi ketua pada tahun ini. Saya ingin konsentrasi dulu lah pada keluarga dan usaha usaha saya," terang Anton.
Baca Juga : PDIP Kabupaten Malang Siap Antarkan Ganjar Jadi Presiden
Selain alasan masih ingin mengembangkan bisnisnya, faktor keluarga juga menjadi hal yang menjadi alasan dirinya belum merespon tawaran dari parpol-parpol itu. Di mana dalam hal ini, ia mengaku bahwa keluarganya masih belum memberi restu.
"Sampai sekarang keluarga saya belum mengizinkan. Karena saya sekarang konsentrasi dengan pekerjaan, kan saya ini usaha dengan orang asing," pungkasnya.
Sebagai informasi, di Kota Malang baliho bergambar Mochammad Anton menjadi salah satu dari banyak reklame bernuansa politik yang menjamur di Kota Malang.
Namun pada reklame tersebut tidak disebutkan secara eksplisit bagaimana manuver politik yang akan diambil. Di mana baliho-baliho itu kebanyakan hanya menuliskan 'Rindu Abah Anton 2024'.
