JATIMTIMES - Wacana pembangunan Ring Road untuk dapat mengurai kemacetan di Kota Malang tentu harus dibahas dengan serius. Bahkan pembahasannya juga harus melibatkan 3 daerah, yakni Pemkot Malang, Pemkot Batu dan Pemkab Malang.
Sebab, menurut Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, kemacetan yang ada di Kota Malang saling berhubungan dengan tiga daerah di Malang Raya. Baik arus lalu-lintas kendaraan yang masuk ke Kota Malang atau keluar.
Baca Juga : Momentum Lebaran Sebelum Pemilu, Bupati Jember Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas
Sebab secara geografis, wilayah Kota Malang berada di tengah dan wilayahnya berbatasan dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang. Sehingga, pergerakan kendaraan yang ke Kota Malang juga dari dua daerah itu.
"Menurut saya wajib komunikasi (dengan Pemkot Batu dan Pemkab) Malang," ujar Made belum lama ini.
Informasi yang dihimpun media ini, wacana tersebut sudah masuk di dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Malang. Namun demikian, Made mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan lebih detil terkait wacana itu.
Hanya saja, pihaknya berharap agar pekerjaan tersebut bisa diserahkan kepada pemerintah pusat. Hal tersebut mengingat bahwa anggaran yang diperlukan untuk pembangunan ring road diperkirakan cukup besar.
"Kemudian lingkar barat dan timur, sebaiknya diserahkan ke pusat karena tidak mungkin APBD di Malang Raya ini mampu (membangun ring road)," terang Made.
Baca Juga : BKPSDM Kota Malang Lakukan Evaluasi Sebagian PNS yang Ambil Jatah Cuti Tahunan Setelah Lebaran
Sementara itu, upaya mengurai kemacetan memang masih menjadi persoalan serius Pemkot Malang. Hal itu lantaran masih ada sejumlah titik di Kota Malang yang kerap jadi langganan macet.
Pantauan di lokasi, salah satu titik yang cukup dikeluhkan karena macet adalah di kawasan Ranugrati menuju Sawojajar. Di ruas jalan ini aktivitas lalu-lintasnya memang cenderung padat. Keberadaan trafic light juga mau tak mau membuat kendaraan harus antre untuk melintas. Bahkan di sepanjang ruas jalan itu ada sebanyak 3 titik trafic light. Namun, di ruas jalan ini, kemacetan terjadi di jam-jam tertentu. Seperti pagi dan sore saat banyak masyarakat yang berangkat atau pulang kerja.
Titik selanjutnya yakni di sekitar Jl. Embong Brantas. Di mana di lokasi ini selain akibat padatnya kendaraan, kemacetan juga diakibatkan banyaknya persimpangan jalan. Di jalan ini, kemacetan hampir terjadi sepanjang waktu. Sebab, jalur yang juga merupakan jalur provinsi itu juga dilalui banyak kendaraan bertonase besar.