JATIMTIMES - Peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus ditingkatkan. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti halnya dengan melakukan riset di negara lain.
Baru-baru ini, tim riset UIN Maliki Malang melakukan penelitian tentang moderasi beragama di Radboud University, The Netherlands.
Baca Juga : Susul Negara yang Lain, Putin Juga Turut Kecam Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa
Ketua Tim Peneliti, Dr Mohammad Mahpur MSi mengatakan, bahwa penelitian yang melibatkan anggota tim peneliti yakni, Jamilah MA, Devi Pramitha MPdI dan Alitha Natriezia SE ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Peguruan Tinggi yang juga mendukung program Internasional Recognition and Reputation University UIN Maliki Malang melalui riset.
Di kampus Radboud University, dijelaskannya memiliki kebijakan yang sangat menjunjung tinggi toleransi. Dalam kebijakan kampus, baik itu manajerial maupun akademik, memfasilitasi semau keperluan dan kebutuhan mahasiswa tanpa memandang agama yang dianutnya.
"Radboud University juga memiliki code of conduct atau kode etik berperilaku yang mempromosikan respect to each other, social safety not only in religion but in another aspect," jelasnya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama dan bagaimana hal ini diartikulasikan di negara yang cenderung dianggap sekuler.
Baca Juga : Kompprang Bagi Takjil di Sanggar Pramuka Beji, Begini Harapannya
Di sisi lain, moderasi beragama, menjadi bagian dari moderasi itu sendiri. Hal ini ditekankan oleh Pendeta dan koordinator tempat beribadah bagi semua agama di Radboud University, Fr Joseph Geelen. Wujud nyatanya adalah sikap dan praktik untuk respon kepada orang lain dan menjamin kebebasan bersuara maupun dengan pilihannya.
Kemudian, salah satu professor emeritus di Radboud University, Prof Frans J S Wijsen, mengatakan bahwa sebelumnya Radboud University didirikan dengan nama Universitas Katolik. Misi awalnya adalah untuk mempromosikan emansipasi umat Katolik di Belanda.
"Namun semakin berkembang, saat ini kampus ini terbuka untuk agama apapun, tak terkecuali Islam," jelasnya.