JATIMTIMES - Massa aksi di depan Kantor DPRD Kota Malang terus melakukan orasi. Mereka juga meminta anggota DPRD Kota Malang menemui massa aksi.
Di tengah guyuran hujan, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Suara Rakdjat itu tetap berkumpul. Sambil membawa poster tuntutan, mereka tetap menyampaikan orasinya.
Baca Juga : Soroti UU Ciptaker dan Hasil Sidang Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Mahasiswa Demo Kantor DPRD Kota Malang
Pantauan di lokasi, setelah beberapa menit perwakilan massa aksi melakukan mediasi, akhirnya Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika memimpin sejumlah perwakilan anggota dewan turun dan menemui massa aksi.
Sesampainya di tengah kerumunan, ketua dewan tak kunjung memberikan arahannya. Bahkan, Made terpaksa menarik anggotanya untuk kembali ke dalam Kantor DPRD Kota Malang.
Kepada media ini, Made mengatakan alasan dia mengajak anggotanya untuk kembali ke dalam kantor karena merasa tidak diberi ruang untuk berbicara di hadapan massa aksi.
"Kami minta bicara di atas (kendaraan untuk orasi) tidak diberi. Mereka bilang kalau tidak lengkap (unsur pimpinan dewan), lebih baik pergi saja katanya," ujar Made, Senin (3/4/2023).
Made mengatakan bahwa dalam hal ini pihaknya sudah beriktikad baik untuk mau menemui massa aksi meskipun unsur pimpinan DPRD Kota Malang yang menemui tidak lengkap.
"Sudah baik-baik kami turun, malah dikatakan kalau tidak lengkap, lebih baik bapak pergi saja. Ga sudah kita masuk," ucap Made.
Walau demikian, Made yang saat itu didampingi Wakil Ketua DPRD Rimzah, Ketua Komisi D Achmad Wanedi, dan anggota Komisi D Rokhmad terlihat masih menunggu di kantor.
Made mengatakan, pihaknya tidak mungkin memaksakan semua unsur pimpinan untuk hadir menemui massa aksi. Sebab, ada agenda yang juga tidak dapat ditinggalkan.
"Karena sekarang dewan juga sedang ada agenda bimtek yang menghadirkan BPK, Kemendagri dan akademisi. Nggak mungkin juga kami tinggal," terang Made.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Karbol Murah Refill Terbaik dan Berkualitas
Dirinya menilai, sebenarnya ia bersama tiga anggota dewan lain saat itu sudah cukup untuk menemui massa aksi. Namun ternyata hal itu tidak dapat ditoleransi oleh mahasiswa.
"Mereka (mahasiswa) mintanya lengkap. Ya kita kan nggak bisa. Sebenarnya ini sudah cukup. Kita kan membawa nama lembaga," imbuh Made.
Selain itu, Made mengaku bahwa terkait aksi demo itu juga tidak ada pemberitahuan sama sekali. Baik dari massa aksi maupun dari pihak kepolisian.
"Aksi ini sebenarnya ke balai kota. Kami tidak ada pemberitahuan, baik dari pihak polres maupun massa aksi," pungkas Made.
Ribuan massa aksi pun menyoraki anggota dewan yang berjalan dan memutuskan kembali ke dalam kantor.
Massa aksi pun tetap menunggu di lokasi. Meskipun hujan, mereka tetap bertahan untuk berteduh dengan kondisi seadanya. Banyak juga yang berteduh menggunakan papan ucapan selamat HUT Kota Malang.