JATIMTIMES - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat sebanyak 28 bencana alam selama Maret 2023 di Kota Apel. Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu menyampaikan, dari total 28 kejadian bencana terbagi dalam tiga wilayah kecamatan. Kecamatan Junrejo sebanyak dua kejadian, Kecamatan Batu sebanyak enam kejadian, serta Kecamatan Bumiaji 20 kejadian.
Pihaknya menjelaskan, bahwa dari total 28 kejadian bencana tersebut, terbagi dalam lima jenis bencana. Di antaranya tanah longsor 21 kejadian, satu kejadian kebakaran bangunan, tiga kejadian banjir, satu kejadian pohon tumbang, serta dua kejadian cuaca ekstrem.
Baca Juga : Perbaikan Jalan Rusak di Kabupaten Blitar Dikebut Jelang Lebaran 2023
Agung mengatakan, bahwa dari total 28 kejadian bencana tersebut, tidak ada korban meninggal dunia maupun korban luka-luka. Hanya saja terdapat dua keluarga yang harus mengungsi akibat bencana yang terjadi di Kota Batu.
Pihaknya mengatakan, berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Maret hingga Mei 2023 Pulau Jawa akan mengalami masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Selain di Pulau Jawa, kondisi tersebut juga terjadi di Pulau Bali hingga Nusa Tenggara.
Agung menuturkan, selama enam bulan ke depan BMKG telah memprediksi curah hujan bulanan akan didominasi oleh kategori normal. "Terlebih lagi, curah hujan bulanan tahun 2023 ini relatif menurun dibandingkan dengan curah hujan bulanan selama tiga tahun terakhir," ungkap Agung, Sabtu (1/4/2023).
Sementara itu, melihat kondisi perkembangan kejadian bencana yang disebabkan oleh beberapa fenomena alam, pihaknya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat luas serta pemerintah daerah agar waspada menghadapi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Baca Juga : Tangani Kemiskinan Ekstrem, Bupati Malang Sambangi Warga di Dusun-Dusun Terpencil
"Pemerintah Daerah dan masyarakat perlu mewaspadai kemunculan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, petir, dan angin kencang," tandas Agung.