JATIMTIMES - Sesuai dengan arahan dan harapan bupati Banyuwangi, pelaksanaan semua program kegiatan pelatihan kewirausahaan bisa berdampak bagi peserta dan lingkungan sekitar. Sehingga proses rekrutmen harus benar-benar selektif agar hasilnya bisa optimal.
Menurut kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi melalui Kabid Pemudaan Teddy Radiansyah, sampai dengan triwulan pertama tahun 2023, pihaknya sudah menggelar 7 program pelatihan sablon dan perbengkelan.
Baca Juga : JConnect Mobile Diakses 508 Ribu User, Bank Jatim Terus Lakukan Transformasi Digital
Menurut Teddy, program pelatihan yang digelar bersumber dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) 2022 dan dilaksanakan pada tahun anggaran 2023 ini.
“Ada dua jenis pelatihan yang dilaksanakan yaitu pelatihan sablon di tiga desa dan perbengkelan yang dilaksanakan di 4 desa. Masing-masing desa, pesertanya 10 pemuda yang usianya 16-30 tahun. Sehingga total pemuda yang mengikuti pelatihan 70 orang,” jelas Teddy di kantor Dispora Banyuwangi pada Kamis (30/03/2023).
Dengan adanya pelaksanaan program pelatihan ini, harapannya sesuai dengan arahan bupati agar nantinya benar-benar berdampak. Sehingga sejak awal Dispora meminta kepada pemerintah desa (lemdes) agar proses rekrutmen calon peserta harus benar-benar selektif.
“Tidak hanya sekadar tunjuk tetapi harus benar-benar memilih calon peserta yang mempunyai minat bakat dan niat untuk mengikuti pelatihan. Sehingga mereka bisa mengikuti kegiatan secara tuntas,” jelas alumni SMA Negeri 1 Genteng itu.
Selanjutnya dia mengatakan, program pelatihan dilaksanakan selama lima hari yang membutuhkan keseriusan dan kesungguhan untuk meluangkan waktu. Sehingga peserta tidak bisa seenaknya datang mengikuti jadwal acara pelatihan. Apabila sering izin yang tentu hasilnya juga tidak bisa maksimal.
Baca Juga : Kemendes Identifikasi Pembangunan dan Pengembangan Wisata Desa Argo Munung
Adanya program pelatihan yang diikuti secara serius oleh para peserta mulai awal sampai akhir diharapkan bisa menjadi bekal dan bermanfaat paling tidak untuk dirinya sendiri dalam menghadapi kehidupan di lingkungan.
“Harapan kami mereka yang sudah memiliki keterampilan mampu mendapatan kerja sesuai dengan kemampuannya. Akan lebih baik apabila mereka menerapkan hasil pelatihan dengan menjadi pemuda yang mandiri. Dengan bekal keterampilan yang dimiliki, mereka mampu mengembangkan kemampuan dan membuka lapangan kerja sendiri,” pungkas Teddy.