JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan bahwa stok ketersediaan beras masih akan tercukupi hingga lebaran, bahkan hingga beberapa waktu ke depan. Untuk itu masyarakat diimbau agar tidak cemas atau bahkan sampai panic buying.
"Sampaikan ke masyarakat, bahwa ketersediaan beras tercukupi. Jadi tidak usah ada kecemasan, insha Alloh terkendali," ujar Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (27/3/2023).
Baca Juga : Wali Kota Malang Perbolehkan Masyarakat Jual Takjil, Asalkan Tak Mengganggu Pengendara
Namun demikian, dari laporan yang ia terima saat ini stok gabah di Badan Urusan Logistik (Bulog) sedang habis. Hal itu lantaran ada perbedaan antara harga gabah kering Bulog dengan harga gabah kering di pasaran.
"Harga gabah kering maksudnya, gabah yang kadar airnya 14 persen, harga standar pasar dan harga standar bulog tak sama. Jadi tidak dapat barang, karena harga di pasar lebih tinggi untuk diambil Bulog," jelas Sutiaji.
Namun demikian Sutiaji mengatakan bahwa hal tersebut telah mendapat respon dari Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) yang dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo. Untuk itu ia menegaskan agar masyarakat tak panik.
Informasi yang dihimpun, saat ini stok beras di Bulog Malang mencapai 1.600 ton. Beras ini merupakan kategori cadangan beras pemerintah (CBP). Beras yang disiapkan ini diperuntukkan bagi 5 wilayah, salah satunya Kota Malang.
Sementara itu, terkait harga gabah kering panen, Bulog tidak bisa menyerap gabah kering masyarakat jika harganya di atas Rp 5.000. Pasalnya, harga gabah kering sendiri juga telah diatur dalam SK Badan Pangan Nasional (Bapanas) nomor 62/KS.03.03/K/3/2023.
Baca Juga : Wali Kota Malang Ingatkan ASN Jaga Performa Kinerja Selama Ramadan
Dalam SK tersebut pemerintah menetapkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 5.000 per kilogram, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp 6.200 per kg, GKG di gudang Perum Bulog Rp 6.300 per kg, dan beras di gudang Perum Bulog Rp 9.950 per kg. Ketetapan ini akan berlaku hingga terbitnya Peraturan Badan Pangan Nasional yang terbaru.
Sementara itu, data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, per tahun produksi gabah di Kota Malang mencapai 15 ribu ton. Kapasitas produksi itu didapat dari lahan seluas 803 hektare yang ditanami padi.