free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Kronologi Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

27 - Mar - 2023, 17:06

Placeholder
Drawing Piala Dunia U-20 Bali batal. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Ramai pemberitaan tentang pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Indonesia. Bagaimana kronologinya?

Sejak Timnas Israel memastikan mereka lolos dan akan tampil di Piala Dunia U-20 2023, dari situlah polemik dimulai.

Baca Juga : Gempa M 4,2 dan 3,5 Guncang Jember dan Pacitan

Israel U-20 memastikan diri tampil di Piala Dunia U-20 2023 pada 25 Juni 2022. Kabar tersebut didapat setelah Serbia kalah 2-3 dari Austria, meski mereka juga takluk 0-1 dari Inggris.

Kalahnya Serbia ini membuat Israel menjadi runner up Grup B Piala Eropa U-19 2022. Dengan begitu, Israel memiliki tiket lolos ke Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia.

Kabar tersebut langsung menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Ketua Umum PSSI saat itu, Mochamad Iriawan mengatakan Israel bisa bermain di Indonesia karena dijamin pemerintah.

"Soal Israel, saya rasa sudah ada kesepakatan dengan pemerintah pada tahun lalu [2021]. Siapa pun yang datang, bisa bermain. Israel tetap kami akomodasi," kata Iriawan pada 26 Juni 2022.

Pada kesempatan yang sama, Menpora Zainudin Amali juga menjamin Israel akan bisa datang ke Indonesia. Menteri asal Gorontalo ini meminta urusan politik dan olahraga agar dipisah.

"Sudah kami bahas sejak 2019. Semua negara yang lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20 2023, dipersilakan untuk bermain. Pasti pihak keamanan kita akan memberikan rasa aman," ucap Amali.

Polemik tak meredam meski dua instansi yang paling terkait dengan Piala Dunia U-20 2023 telah buka suara. Malahan penolakan demi penolakan muncul dari lapisan masyarakat.

Adapun salah satu kelompok masyarakat yang menolak kehadiran Israel U-20 ke Indonesia adalah Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Mereka menggelar jumpa pers pada 29 Jun 2022i.

Setelahnya, satu persatu kelompok masyarakat mulai berani menyatakan penolakan. Utamanya penolakan dilakukan melalui media sosial dan rilis terbuka kepada media massa nasional.

Akan tetapi isu tersebut belum berhembus dengan garang. Hanya sesekali ada pembahasan penolakan Israel U-20 ini. Polemik makin memuncak setelah Gubernur Bali menulis surat ke Menpora pada 14 Maret 2023.

Dalam surat yang ditujukan ke Zainudin Amali, Gubernur Bali Wayan Koster menolak Israel bermain di Bali. Penolakan Koster ini ideologis, sebagaimana pesan Presiden Soekarno.

Sebelum Koster bersurat, sejatinya politisi PDI Perjuangan sudah membuat kicauan di media sosial soal penolakan Israel. Ini seperti komando kecil untuk penguasa di daerah.

Setelah Koster, berlanjut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menolak Israel bermain di wilayahnya, yakni Solo. Senada dengan Koster, Ganjar menjadikan ideologi Bung Karno sebagai penolakan.

Baca Juga : Antonio Conte Resmi Tinggalkan Tottenham Hotspur

Selanjutnya disusul oleh DPRD Jawa Barat, kelompok sepak bola Palembang, organisasi masyarakat (ormas) beramai-ramai menolak Israel. Bahkan sampai ada ormas yang melayangkan ancaman.

Berlanjut organisasi keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), petinggi Nahdlatul Ulama (NU), hingga Menteri Agama angkat suara. MUI menolak, tetapi NU tak mempermasalahkan.

Atas gaduhnya polemik terkait kehadiran Timnas Israel, tenaga ahli Kantor Staf Presiden RI Ali Mochtar Ngabalin ikut berpendapat. Baginya persoalan sepak bola tak boleh dicampur dengan agama dan politik.

Selanjutnya, Presiden Jokowi bertemu dengan Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun pada 24 Maret. Memang tak ada pembicaraan Piala Dunia U-20 2023, tetapi ini semiotika politik.

Usai pertemuan itu, muncul rilis ke media massa bahwa Dubes Palestina untuk Indonesia tak mempermasalahkan kehadiran Israel U-20 di Indonesia. Palestina tak mau masuk pusaran polemik.

Akhirnya, polemik Timnas Israel mencapai eskalasi tertingginya setelah tersiar kabar undian atau drawing grup Piala Dunia U-20 2023 di Bali dibatalkan FIFA secara mendadak.

Pada Minggu (26/3) sore, kabar mengejutkan muncul setelah PSSI merilis pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Bali, Jumat (31/3). Melalui anggota komite eksekutif (Exco), Arya Sinulingga, PSSI menyebut pembatalan dilakukan FIFA.

"Kemarin kami sudah mendapat informasi dari FIFA, dalam pemberitahuan memang menyebutkan bahwa drawing di Bali telah dibatalkan oleh FIFA. Jadi ini adalah informasi yang kami dapat dari FIFA. Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak Tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," tutur Arya.

Selanjutnya Arya menegaskan keputusan FIFA membatalkan drawing di Bali menjadi bukti dari ketidakmampuan dari Indonesia. Ini lantaran Indonesia sudah menandatangani goverment guarantee yang artinya menggaransi kesiapan penyelenggaraan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023

Pada kesempatan itu juga, Arya mengatakan jika Indonesia bisa dikucilkan FIFA. Tak hanya itu saja, Arya juga mengatakan larangan melakoni pertandingan internasional, liga domestik yang tidak lagi terdaftar di FIFA, hingga ranking FIFA yang melorot jadi sederet hukuman yang bisa dijatuhkan kepada Indonesia, menurut Arya.

Adapun pembatalan drawing dan ancaman sanksi itu disambut Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang dilaporkan ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menggantikan Indonesia.


Topik

Olahraga Fifa piala dunia u 20 timnas israel



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni