JATIMTIMES – Pengukuhan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Madiun secara resmi berlangsung di Ayam Goreng Pemuda Jalan H Agus Salim Kota Madiun.
Prosesi pengukuhan yang juga dihadiri oleh Wali Kota Madiun, Maidi itu berlangsung khidmat.
Baca Juga : Aturan Ramadan di Arab Saudi: Dilarang Menolak Kalau Diajak Bukber
Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut berharap kepengurusan BWI perwakilan Kota Madiun untuk periode 2023-2026 tersebut semakin memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
“Masih banyak masjid yang belum diwakafkan. Saya berharap BWI segera bantu takmir masjid untuk mengurus wakaf. Soal biaya sudah ada anggarannya,” kata Wali Kota Madiun, Maidi saat pengukuhan, Kamis (16/3).
Wali kota tidak ingin tempat ibadah tersebut menjadi objek sengketa suatu saat nanti. Khususnya urusan kepemilikan tanahnya.
Tempat ibadah memang harusnya terdaftar sebagai tanah wakaf. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada belum yang belum terdata.
Artinya, tempat ibadah masih tercatat di atas tanah pribadi seseorang. Sebab, tanah yang diwakafkan tersebut baru sebatas lisan. Hal itu baiknya segera dilakukan kepengurusan untuk menghindari permasalahan ke depan.
“Masyarakat kadang masih bingung. BWI harus hadir membantu. Kalau perlu didampingi sampai selesai,” jelasnya.
Baca Juga : Tim Basket Putri Banyuwangi Gagal Lolos Final Kejurprov KU-14
Wali kota memang tengah konsen dalam urusan sarana ibadah. Bahkan, dalam giat salat berjamaah, wali kota meminta untuk berlokasi di masjid atau musala yang kondisinya cukup memprihatinkan.
Berbagai bantuan memang telah disiapkan. Total bantuan tempat ibadah mencapai puluhan miliar. Satu tempat ibadah mendapat belasan hingga puluhan juta.
“Saya memang sedang mencari yang jelek-jelek. Anggarannya ada. Tempat ibadah harus memadai agar jamaah khusyuk beribadah,” pungkasnya.
