JATIMTIMES - Menjelang ramadan dan mendekati hari raya Idul Fitri potensi inflasi ekonomi sangat tinggi. Kondisi ini akan menimbulkan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok, sehingga daya beli masyarakat melemah.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait mengatakan, sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemprov maupun pemkab/Pemkot akan mengantisipasi atau menekan angka inflasi dengan melakukan operasi pasar (OP).
Baca Juga : Ngaku dan Terbukti Open BO, 6 Wanita di Malang Terjaring Razia Pekat
Langkah tersebut cukup efektif untuk menekan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok. Namun agar lebih efektif, pihaknya mengusulkan agar pelaksanaan operasi pasar melibatkan UMKM.
"Kami mengusulkan pemprov melaksanakan operasi pasar dengan melibatkan UMKM - UMKM yang menjual kebutuhan pokok, seperti beras dan gula," kata politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait ini.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menyebut langkah itu adalah operasi pasar yang dimodifikasi. Menurutnya, secara teori operasi pasar cukup efektif untuk menekan inflasi. Tapi belum maksimal.
Alumnus Fakultas Ekonomi Unair ini melanjutkan, dengan melibatkan UMKM, maka dampak positif operasi pasar dapat lebih dirasakan manfaatnya. Karena tidak hanya konsumen yang mendapat manfaat, tetapi juga para pelaku UMKM.
Baca Juga : Satpol PP Kota Malang Amankan 6 Perempuan Diduga PSK dan Puluhan Botol Minol Tak Berizin
"Selama ini konsep operasi pasar hanya dilakukan dengan menempatkan mobil di lingkungan pasar-pasar. Kami usulkan konsep bazar dalam melaksanakan operasi pasar," ujar Presiden Laskar Sholawat Nusantara tersebut.
Gus Fawait menambahkan, dengan konsep bazar, operasi pasar bisa dilaksanakan di permukiman warga. Dengan begitu, manfaatnya bisa lebih dirasakan langsung oleh masyarakat. Bisa juga bazar dilaksanakan di lingkungan acara pengajian umum atau istigosah yang diikuti ratusan hingga ribuan jamaah.