free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Omset Tukang Odong-Odong Naga di Alun-Alun Kota Malang Bikin Kaget, Ngalahin Pemilik Gaji UMR

Penulis : Paskalis Lisa - Editor : Nurlayla Ratri

14 - Mar - 2023, 22:47

Placeholder
Odong-odong milik Ahmad saat menunggu penumpang di Jalan Merdeka Selatan, Kiduldalem, Kecematan Klojen, Kota Malang, Selasa, (14/3/2023). (Foto: Paskal)

JATIMTIMES - Meski tidak terlihat sebagai pekerjaan yang fancy, ternyata pendapatan tukang odong-odong bisa mengalahkan gaji UMR Kota Malang. Dari pengakuan Achmad Subchan, salah satu penarik odong-dodong di Alun-Alun Kota Malang, dalam sehari dia bisa meraup omset hingga Rp 500ribu.

Sekali naik, penumpang dikenai tarif Rp 5ribu untuk diajak berkeliling dua putaran alun-alun yang lokasinya di Jalan Merdeka Selatan, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Baca Juga : Viral, Kapolsek Torgamba Usir Anggotanya dari Asrama, Begini Klarifikasinya

Odong-odong milik Achmad Subchan punya kapasitas antara 16-20 penumpang. Sementara sehari, dia bisa berkeliling sepuluh kali.

"Saya bawa odong-odong bergiliran dengan pegawai lain, sistemnya satu hari libur satu hari kerja. Untuk penghasilan setiap harinya, kadang bisa sampai Rp 500 ribu, tergantung dari penumpanganya," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, selain bisa naik dengan membayar Rp 5 ribu per orang, odong-odongnya juga bisa disewakan. Tarif sewa bergantung daerahnya, untuk di Kota Malang Rp 1,5 juta, sementara di Kabupaten Malang Rp 2-2,5 juta satu kali jalan.

"Untuk tarif sendirinya itu kalau per orang Rp 5 ribu, kalau disewakan di sekitar kota Rp 1,5 juta, kalau di kabupaten Rp 2-2,5 juta satu kali jalan. Dengan kapasitas odong-odongnya sekitar 16-20 orang," jelasnya.

Beliau mengatakan, rute jalan odong-odongnya melewati Pasar Besar, Ramayana dan balik ke Alun-Alun Kota Malang. Di alun-alun sendiri, terdapat tiga armada odong-odong yang beroperasi.

"Rute perjalanannya itu lewat Pasar Besar, Ramayana dan kembali ke Alun-alun Kota Malang. Di sini ada 3 armada odong-odong yang beroperasi," terangnya.

Ahmad mulai menarik odong-odong sejak tahun 2016. Saat pandemi, ditutup sementara selama dua tahun, dan dibuka kembali pasca pandemi mulai hilang.

Baca Juga : Viral, Video Sejoli Bermesraan di Bangku Taman Alun-Alun Kota Malang

"Saya bekerja sebagai penarik odong-odong itu mulai tahun 2016. Karena pandemi 2019, saya berhenti selama dua tahun dan mulai kerja pada 2021 lalu," jelasnya. 

Odong-odong tersebut merupakan milik Paguyuban Odong-Odong Malang Raya, yang dibeli di Madura dan rangkai sendiri.

"Odong-odong ini dibeli di Madura, dan dirangkai lagi. Kemudian, motornya saja yang dibeli. Untuk pemilik dari odong-odong ini asli orang Malang dan ada Paguyuban Odong-Odong Malang Raya," kata Achmad.

Adapun odong-odong milik paguyuban tersebut ditempatkan di beberapa titik. Mulai dari pasar malam, stasiun, dan di kampung-kampung.

"Dari paguyuban itu ditempatkan di setiap tempat wisata. Untuk odong-odongnya ada yang beroperasi di pasar malam, di stasiun, serta ada di kampung," tandasnya.


Topik

Ekonomi kota malang odong odong alun alun pendapatan fakta unik tarif



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Paskalis Lisa

Editor

Nurlayla Ratri