Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Cari Kesempatan Studi dan Beasiswa di Australia, Langsung Kunjungi Australian Education Fair 2023

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

11 - Mar - 2023, 16:05

Placeholder
Australia Education Fair 2023 nampak dipadati pengunjung yang berminat studi di Australia (Anggara Sudiongko/MalangTIMES)

JATIMTIMES - Loekito Education Group kembali menggelar Australian Education Fair 2023, di Hotel Santika, Sabtu (11/3/2023). Event ini merupakan sebuah pameran pendidikan yang menyediakan banyak informasi tentang studi hingga beasiswa di Australia.

Owner dari Loekito Education Group, Prof Dr Ir Loekito Adi Soejono M AGR menjelaskan bahwa melalui pameran ini, Loekito Education Group menjembatani para mahasiswa Indonesia untuk studi ke Australia. 

Baca Juga : Ulang Tahun ke-12, Bupati Blitar Dukung Eksistensi Paguyuban Sari Roso

"Kami jadi pengelola, menjembatani untuk bagaimana menempuh studi ke Australia. Mulai dari mendaftarkan, menyalurkan dan mengurus visa, karena kami bekerja sama dengan baik bersama Konsulat Jenderal Australia maupun kedutaan," jelasnya.

3

Lebih lanjut, Prof Loekito menyampaikan bahwa pameran pendidikan ini menjadi kegiatan yang rutin digelar. Setiap tahun, tak kurang dua kali pameran digelar setiap bulan Maret dan juga bulan Oktober.

Setiap gelaran pameran selalu disambut antusias oleh para mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Australia.  Banyaknya ketertarikan untuk melanjutkan studi ke Australia tentu terdapat faktor yang mempengaruhi. 

Pada pameran ini ada sesi-sesi yang tentunya akan bermanfaat bagi mereka yang ingin studi di Australia, seperti seminar memilih jurusan, kiat bagaimana sekolah dan bekerja maupun informasi terkait scholarship atau beasiswa.

"Australia kan negara yang juga dekat dengan Indonesia, di sana juga multikultural, nggak rasis dan biaya juga terjangkau. Di sana juga selama studi juga boleh kerja paro waktu 48 jam per 2 minggu dan itu bisa buat biaya hidup," terangnya.

2

Prof Loekito menambahkan, di Australia juga terdapat regulasi, pendatang yang telah bekerja di Australia selama dua tahun diperbolehkan tinggal dan bekerja 2 sampai 4 tahun lagi, bergantung dengan lokasi universitasnya.

Selama berdirinya Loekito Education Group hingga saat ini, telah ribuan orang, baik itu perorangan, mahasiswa hingga dosen dari seluruh Indonesia yang dijembatani untuk dapat belajar di Australia.  

Dalam pameran pendidikan ini, lanjut Loekito terdapat 14 institusi pendidikan yang berpartisipasi dari semua negara bagian, seperti dari Tazmania, Melbourne, Sydney, Queensland hingga Adelaide. Pada pameran ini, mereka juga menawarkan sejumlah program menarik untuk studi di Australia. 

"Setiap university punya penawaran tersendiri, misalnya 10.000 USD berapa tahun, ada yang 30 persen selama masa studi, ada yang memberikan beasiswa akomodasi satu semester gratis dan uang kuliah atau sekolahnya 20 persen," tuturnya.

1

Di Australia, dijelaskan Prof Loekito membuka kesempatan belajar dan bekerja. Namun, terdapat batasan dalam bekerja tidak boleh full time. Hal ini agar dalam proses studinya tidaklah terganggu akibat bekerja.

Baca Juga : Siapkan SDM Terampil, Pemkot Kediri Kembali Buka Program Pelatihan

Sementara itu, Konsulat Jenderal Australia, Fiona Hoggart menyampaikan, bahwa Australia dan Indonesia merupakan negara sahabat. Sehingga, jalinan kerja sama dapat berjalan dengan baik, khususnya dalam bidang pendidikan. 

"Orang Australia juga banyak yang ke Indonesia untuk liburan, cari kerja sebagai guru bahasa Inggris, ataupun belajar bahasa Indonesia, belajar kajian Islam. Kami sangat welcome dan juga ingin orang Indonesia memilih Australia untuk melanjutkan pendidikannya," jelasnya.

1

Institusi pendidikan di Australia, dijelaskan Fiona mempunyai sejumlah keunggulan. Baik itu dalam segi kualitas pendidikan, biaya, kultur, kuliner hingga kondusifitas negara yang terjaga dengan baik. 

"Makanan Indonesia, makanan halal ada, majemuk, lintas agama, sama seperti di Indonesia, orang Australia juga ramah," ungkap Fiona

Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia tentunya ingin jalinan kerjasama kian erat dan lebih ditingkatkan. Pemerintah Indonesia melalui presiden Jokowi dan Perdana Menteri Australia melakukan penandatanganan perjanjian untuk membuka kesempatan melakukan investasi, perdagangan dan juga termasuk pendidikan.

"Karena pendidikan ini juga menjadi jembatan untuk lowongan kerja, ekonomi dikawasan Asia Pasifik damai sejahtera, termasuk hubungan kenegaraan dapat terjaga dengan baik," pungkasnya.


Topik

Pendidikan beasiswa di Australia studi scholarship Australia Loekito Education Group pameran pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri