JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) Malang sepakat dengan konsep pengembangan olahraga yang diusung KONI Kota Malang. Salah satunya sport science yang disebut dapat membuat atlet dan masyarakat memahami olahraga yang dibangun melalui ilmu pengetahuan.
Ketua Umum KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko dalam pertemuan dengan Rektor UB Malang Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc mulanya memperkenalkan personel baru beberapa pengurus KONI Kota Malang. Lalu, Djoni menyampaikan beberapa gagasan yang diusung dalam program empat tahun ke depan.
Baca Juga : Suko Sutrisno, Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis 1 Tahun Penjara
Menurut Djoni, tragedi Kanjuruhan yang viral di seluruh dunia disebut membuat citra buruk bagi olahraga Malang Raya. Hal itulah yang membuat Djoni memiliki tekad kembali membangkitkan olahraga Malang Raya, khususnya di Kota Malang.
“Tugas kami memperbaiki citra tersebut, karena viralnya tragedi tersebut. Karena dunia sudah tahu peristiwa kelam tersebut,” kata Djoni.
Dijelaskan Djoni, pihaknya saat ini berupaya untuk mengubah olahraga Kota Malang dari nol ke sebuah impian yang terbaik. “Saat ini kami berupaya from zero to hero,” ucap Djoni.
Menuju ke 'hero' tersebut, Djoni mengaku bahwa pihaknya mengusung konsep 3S, yakni sport tourism, sport science dan sport edu. Oleh karena itu, pihaknya barharap agar perguruan tinggi di Malang Raya sepakat dengan program yang dibuat oleh KONI Kota Malang.
“Kalau bicara budaya, pasti rujukannya adalah Bali, kalau kawasan heritage pasti Yogyakarta. Nah saat ini Malang harus kita bentuk untuk olahraga untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat,” ungkap Djoni.
Dalam paparan yang disampaikan Djoni, Prof Widodo mengaku terkesan konsep yang akan diusung KONI Kota Malang dalam pengembangan olahraga ke depannya. Terutama pada konsep program sport science.
Baca Juga : Menpora Zainuddin Amali Antar Langsung Surat Pengunduran Dirinya ke Istana
”Sport science itu menarik bagi kami. Di luar negeri itu perguruan tinggi sudah terlibat dalam keolahragaan. Development atlet juga dari perguruan tinggi,” kata Widodo.
Menurut Widodo, saat ini olahraga sudah dapat menjadi lifestyle atau gaya hidup. Dan Kota Malang disebut sudah selayaknya terbentuk ambience atau suasana bernuansa sport. “Jika negara makmur, sport itu sudah menjadi lifestyle dan hal itu juga bisa jadi ketahanan pangan,” ujar Widodo.
“Jika ingin ambience olahraga, kota juga harus didesain sport. Seperti khusus ada jogging track dan sebagainya,” tutur Widodo.