JATIMTIMES - Waniti merupakan salah satu perempuan di Kota Batu yang diberikan umur panjang oleh Tuhan Yang Maha Esa. Setidaknya, Waniti tercatat memiliki umur panjang hingga lebih dari 100 tahun.
Waniti yang dulunya berlatarbelakang sebagai petani ini bertempat tinggal di Jalan Diponegoro, RT 01/RW 03, Dusun Junwatu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ditemui JatimTIMES.com di tempat tinggalnya, Waniti duduk di atas kursi sofa dan sesekali mengoleskan balsem di lehernya.
Baca Juga : Problematika Praktik Penahanan Ijazah Pekerja di Jawa Timur
Salah seorang cucu Waniti bernama Anggi Dwi Supramana (34) menyampaikan, bahwa jika mengacu pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), neneknya lahir pada 2 April 1919 lalu dan di tanggal 2 April 2023 mendatang, Waniti berusia 104 tahun.
Namun, Anggi pun mengklaim neneknya diperkirakan berusia lebih dari 104 tahun, yakni antara 120 sampai 130 tahun. Pasalnya, adik kandung dari Waniti yakni Sarminten telah meninggal dunia di usia 100 tahun di tahun 2015 lalu.
"Perkiraan Mbah Waniti berusia 120 sampai 130 tahun. Karena adik kandungnya meninggal di usia 100 tahun di tahun 2015. Terus ada yang namanya Mbah Topo meninggal tahun 2015 di usia 90 tahun, lah ayahnya Mbah Topo namanya Mbah Wignyo Mijoyo itu temannya Mbah Waniti," jelas Anggi kepada JatimTIMES.com, Selasa (7/3/2023).
Pihaknya menyebut, Waniti merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara yang lahir dari orang tua bernama Mbah Kasbi dan Mbah Arki. Di mana rata-rata dari delapan bersaudara tersebut semuanya berusia panjang yakni 100 tahun.
"Kalau Mbah Waniti punya 12 orang anak, tapi yang hidup hingga tua tersisa empat anak, salah satunya ayah saya. Sekarang Mbah Waniti ditemani anaknya tersisa satu yakni Bu Ngatminah," ujar Anggi.
Anggi menuturkan, jika Waniti sejak dulu sering mengonsumsi beragam sayuran, tahu, tempe, ayam dan nasi untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. "Kalau ayam Mbah Waniti biasanya suka bagian sayap mas. Kalau daging-dagingan jarang, nasi juga kadang-kadang," terang Anggi.
Meskipun telah berusia lebih dari 100 tahun, Waniti masih melakukan aktivitas normal seperti biasanya. Seperti menyapu, mengepel, maupun aktivitas lainnya. Namun, sekitar enam bulan lalu Waniti sempat terjatuh ketika ke kamar mandi, alhasil membuat kondisi tubuhnya kurang fit untuk beraktivitas normal seperti biasa.
Pasalnya, Waniti tidak bersedia dibantu oleh siapapun jika berjalan ke kamar mandi ataupun sekadar berjemur di depan rumah. "Kalau Mbah Waniti ini nggak pernah mau dibantu, ngomongnya masih sehat kok dibantu. Kalau dibantu itu marah. Jadi ya berjemur ke depan itu kayak merangkak mas," ujar Anggi.
Lebih lanjut, untuk kesehatan Waniti hingga saat ini menunjukkan kondisi yang sehat, normal dan daya ingatnya masih kuat. Bahkan, saat momentum Hari Raya Idul Fitri, Waniti hafal anak cucunya yang belum datang ke kediamannya.
Baca Juga : Tega! Kakek 65 Tahun Perkosa Nenek 95 Tahun di Bekasi, Ini Kronologinya
"Daya ingatnya kuat mas, kalau idul fitri Mbah Waniti hafal anak cucunya yang belum kesini. Tapi kalau kesehatan dari penglihatan dan pendengarannya mulai berkurang sama kadang ada asam lambungnya," terang Anggi.
Anggi juga mengatakan, saat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020, Waniti telah mengikuti program pemerintah yakni vaksinasi. Di mana terakhir kali Waniti mengikuti vaksinasi pada tahun 2022 lalu. "Seingat saya Mbah Waniti terakhir divaksin tahun 2022 mas," imbuh Anggi.
Pihaknya berharap, ke depan perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dengan mengirimkan tenaga kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan kepada Waniti dapat terus berlanjut.