JATIMTIMES - Sejumlah hal telah menjadi catatan terkait rekayasa lalu lintas (lalin) dan manajemen angkutan jalan di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang. Nantinya, catatan itu akan menjadi bahan evaluasi di akhir masa uji coba.
Uji coba sendiri telah dimulai sejak Senin (20/2/2023) lalu, dan sudah berlangsung selama 4 hari. Rencananya uji coba akan dilakukan selama 3 pekan ke depan.
Baca Juga : Jokowi Minta Pemda Dorong Masyarakat Lebih Giat Belanja untuk Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu hal yang sudah menjadi catatan adalah kelengkapan rambu-rambu penunjuk arah yang digunakan untuk memudahkan pengendara menuju tempat tujuan.
Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang juga akan menambah rambu untuk memudahkan pejalan kaki melintas di sekitaran Jl. Basuki Rahmad. Seperti zebra cross dan pelican crossing.
"Ini perintah Pak Walikota, untuk segera memasang pelican crossing, dan juga marka jalan," ujar Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra, Kamis (23/2/2023) siang.
Pria yang akrab disapa Jaya ini mengatakan, marka jalan setidaknya perlu untuk memandu pengendara dalam menentukan lajurnya. Sehingga keselamatan berkendara bisa tetap diutamakan.
"Marka setidaknya bisa memandu pengendara, yang di kiri biar tetap di kiri, begitu juga untuk yang di lajur kanan," imbuh Jaya.
Selain rambu dan marka, dirinya mengimbau agar masyarakat dan pengendara bisa tetap mematuhi peraturan lalu-lintas yang ada. Seperti memperhatikan kelengkapan kendaraan.
Baca Juga : Rekayasa Lalu Lintas Kurangi Kemacetan di Kayutangan Heritage hingga 80 Persen
"Karena saya melihat masih ada beberapa pengendara yang (misalnya) tidak memberikan isyarat saat akan berpindah lajur. Ini kan berbahaya," terang Jaya.
Sementara itu pantauan di lokasi, arus lalu lintas di kawasan Kayutangan Heritage terbilang lancar sejak rekayasa itu diujicobakan. Beberapa titik terpantau cukup padat kendaraan, namun arusnya masih terbilang lancar.
Seperti di persimpangan Jl. Semeru dan Jl. Bromo, persimpangan Jl. Buring, persimpangan Jl. Majapahit dan persimpangan Jl. Kahuripan.
"Iya memang cukup padat, tapi arus lalu-lintasnya masih terus berjalan. Dan itu tidak menjadi masalah. Itu akan menjadi evaluasi," pungkas Jaya.