JATIMTIMES - Baru-baru ini nama Henry Kurnia Adhi atau yang dikenal dengan Jhon LBF kembali menyita perhatian publik. Kali ini, Jhon LBF dituding melakukan penipuan hingga Rp 1,8 miliar.
Pengusaha yang viral karena mengancam TikToker mandi lumpur itu digugat atas pelanggaran hukum atau penipuan yang telah dilakukannya melalui perusahaannya, yakni PT Lima Sekawan (Hive Five).
Baca Juga : Viral Santri Kesurupan Hingga Menaiki Sebuah Pohon, Netizen: Effort Ya Kesurupannya
Kuasa hukum penggugat PT Adidharma Ekaprana, Arif Edison menjelaskan duduk perkara kasus tersebut yang dimulai sejak tahun 2022.
Saat itu, kliennya melakukan perjanjian dan menyerahkan uang sebesar Rp 800 juta sebagai upah kepada Jhon LBF yang mengaku bisa menangani kasus hukum.
Namun, usai uang itu diserahkan ke Jhon LBF, banyak hal yang tak wajar dialami oleh kliennya. Nyatanya, disebutkan bahwa Jhon LBF tak memiliki kompetensi hukum.
"Kasus ini mulai 2022 untuk jasa hukum, dimana Hive Five ini sama sekali tidak memiliki kompetensi ya dalam bidang hukum, mereka bukan lawyer, bukan pengacara atau advokat Undang-Undangnya juga udah jelas," kata Arif, dikutip Okezone, Selasa (21/2).
Arif juga menyebut pekerjaan dengan upah Rp 800 juta tidak dilakoninya. Sehingga tidak memenuhi harapan kliennya. Itu terbukti dari laporan keuangan, audit dan pajak yang dilakukan.
Ditambah, menurut Arif, Jhon LBF juga meminta uang tambahan untuk menyewakan kantor.
Arif bahkan mengungkap bahwa Jhon LBF tak pernah memiliki bukti beli saham. Apalagi dengan modal Rp 100 juta tidak mungkin untuk membayar brand ambassador seperti Vicky Prasetyo dan memiliki cabang di 10 menara di Jakarta hanya dalam satu tahun.
"Jadi benar-benar dari masyarakat dibohongin, negara dibohongin dirugikan juga pajak ibu Sri Mulyani dan terlebih kami yang masih pengusaha kecil," ucap Arif.
Meski demikian, Jhon membantah tudingan tersebut dan menyebutkan itu sebagai fitnah yang tak berdasar.
"Ini tuh kasus iri terbalut emosi, jadinya begini, yang kami duga ini fitnah ya," ujar Jhon LBF, dikutip Insertlive, Selasa (21/2).
Jhon juga mengaku sakit hati dengan tuduhan tersebut. Apalagi ini menyangkut nama baik perusahaannya PT Lima Sekawan (Hive Five).
"Saya ini sakit hati dengan tuduhan yang diberikan kepada perusahaan saya. Ada 150 karyawan lebih di perusahaan saya, dan nggak mungkin ada money laundry atau penipuan semacam itu," jelasnya.
Untuk diketahui, Jhon LBF mengaku dirinya pernah pengangguran di 2019. Namun dalam sekejap tak sampai 5 tahun, Ia mengaku memiliki beberapa bisnis. Berikut ini enam bisnis milik Jhon LBF melansir Instagramnya.
1. Jhontraktor
Perusahaan ini dibangun Jhon LBF dengan misi memberikan solusi pembangunan dan penyelesaian proyek tepat waktu bagi seluruh konsumennya. Pembangunan yang dilayani bisa berupa gudang, pabrik, kantor, tempat tinggal, pembuatan tangki besi untuk industri, hingga pekerjaan konstruksi lainnya.
2. Jhontax
Baca Juga : Prioritas 2023 PUPR Tulungagung: Genjot Pembangunan Infrastruktur Jalan Pinggiran
Perusahaan ini digadang-gadang sebagai solusi untuk masalah perpajakan dan akuntansi masyarakat yang membutuhkan. Pelayanan yang diberikan meliputi pengurusan pajak pribadi, pajak badan, laporan SPT, hingga restitusi pajak.
3. Jhonskin
Perusahaan ini dibangun untuk bergerak di bidang penyedia paket usaha bisnis dengan harga terjangkau. Tujuannya agar memudahkan masyarakat yang ingin berusaha namun modal terbatas.
Layanan yang diberikan berupa legalitas izin usaha lengkap, BPOM, kantor virtual, hingga produk skincare yang siap dipasarkan.
4. Hive Five
Perusahaan ini bergerak di bidang konsultan bisnis, pendirian usaha, laporan keuangan dan perpajakan, serta branding usaha.
Ini adalah perusahaan yang beberapa waktu lalu karyawannya viral usai curhat dikeluarkan secara sepihak oleh Jhon.
5. Mevol
Ini adalah salah satu usaha Jhon yang berfokus pada penjualan online di marketplace. Mevol sendiri merupakan merek rokok elektrik (vape) dengan berbagai rasa yang dijual secara online.
6. Jhontainment
Sesuai namanya, ini adalah perusahaan yang dibangun untuk layanan hiburan. Dalam hal ini, hiburan yang dimaksud adalah membuka kelas seni mulai dari kelas musik, pembuatan lagu, perekaman, hingga kafe dan coffee shop.