JATIMTIMES - Paguyuban Pengusaha Villa Songgoriti menanti realisasi aplikasi yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk memudahkan wisatawan menginap di Kawasan Wisata Songgoriti.
Ketua Paguyuban Pengusaha Villa Songgoriti Indra Tri Ariyono menyampaikan, bahwa rencana Pemkot Batu menyiapkan aplikasi khusus yang dapat diakses ketika berada di Kawasan Wisata Songgoriti merupakan kebijakan yang ditunggu-tunggu.
Baca Juga : Pemkot Batu Segera Buat Aplikasi untuk Mudahkan Wisatawan Menginap di Kawasan Songgoriti
"Sejauh bermanfaat, rencana aplikasi info villa itu merupakan rencana yang kami tunggu-tunggu. Semoga bisa segera direalisasikan," ungkap Indra, Minggu (19/2/2023).
Menurutnya, pembuatan aplikasi khusus untuk memudahkan wisatawan menginap di Kawasan Wisata Songgoriti itu merupakan langkah yang tepat agar Kawasan Wisata Songgoriti dapat berjaya dan kembali menjadi destinasi wisata pilihan wisatawan.
"Saya kira itu langkah yang tepat agar kawasan ini kembali menjadi destinasi wisata pilihan," tutur Indra.
Meskipun adanya aplikasi tersebut dianggap tepat untuk mengembalikan kejayaan Kawasan Wisata Songgoriti menjadi destinasi pilihan masyarakat, namun pihaknya menekankan bahwa aplikasi tersebut tidak menghilangkan kearifan lokal yang ada, seperti adanya ojek villa maupun pramuwisata.
"Itu sudah menjadi kearifan lokal dan ciri khas tersendiri dari Songgoriti. Tapi saya kira misal nanti memang ada aplikasi itu mereka masih bisa tetap aktif," terang Indra.
Lebih lanjut, Indra menyebut bahwa jumlah villa yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Villa Songgoriti ada 324 villa. Seiring berjalannya waktu, okupansi villa di Kawasan Wisata Songgoriti itu pun dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
Baca Juga : Sambut HUT Kabupaten Kediri Ke-1219, Pemkab Kediri Gelar Kontes Durian dan Sedekah Bumi
"Saat ini di akhir pekan tingkat okupansi kita mentok sampai 60-70 persen. Kalau dulu di masa kejayaan kami ya bisa sampai 100 persen lebih," tutur Indra.
Hal itu disebabkan karena semakin berkembangnya zaman dan teknologi, membuat jumlah villa di Kota Batu semakin bertambah yang tersebar di beberapa titik, serta perang harga dengan pengusaha hotel hingga aplikasi penyedia jasa penginapan membuat okupansi semakin menurun.
Pihaknya pun mencontohkan, ketika villa-villa di Kawasan Wisata Songgoriti menawarkan harga di kisaran Rp 150 ribu, namun hotel-hotel menawarkan harga promo sampai Rp 200 ribu.
"Mau atau tidak, kita memang kalah saing dengan hotel-hotel dan vendor penginapan dengan strategi perang atau banting harga. Untuk bertahan, kadang ada pemilik villa yang pilih buka atau kadang juga ada yang pilih tutup sementara," pungkas Indra.