free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Klarifikasi Ustad Hanan Attaki yang Beberapa Waktu Lalu Ditolak dan Didemo di Pamekasan

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Feb - 2023, 15:55

Placeholder

JATIMTIMES - Ustad Hanan Attaki memberikan klarifikasi soal dirinya yang ditolak berceramah di Pamekasan, Madura.

Penolakan itu disampaikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan. Adapun pemicu penolakan itu dikarenakan Ustad Hanan banyak ditolak di beberapa daerah seperti Gresik, Jember, Sumenep dan daerah lainnya.

Baca Juga : Volunteer Feskala Menjerit Diminta Ikut Bayar Hutang

Menanggapi hal tersebut, Ustad Hanan kemudian membuat video klarifikasi. Dalam video itu, Ustad Hanan mengungkap jika dirinya tumbuh di kalangan NU. Hanan juga menegaskan jika ia belajar di Al Azhar dan juga keluarganya yang berada di Tuban adalah seorang kiai.

Ustad Hanan

"Saya belajar di Al Azhar di Tuban dan saya menikah dengan wanita Al Azhar. Keluarga besar saya di Tuban itu kiai NU tulen," ucapnya.

Bahkan, Ustad Hanan mengatakan jika kakek buyut istrinya adalah pendiri NU Cabang Tuban yakni Kiai Husain. 

"Kakek buyut istri saya adalah pendiri NU cabang Tuban pada masanya, ia adalah Kiai Husain," jelas Ustad Hanan.

Dalam video itu, Ustadz Hanan juga mengungkap jika dirinya pernah terlibat dalam kegiatan keislaman. Ia juga mengungkap jika keluarga dari istrinya adalah NU yang juga terlibat dalam kegiatan keislaman.

"Mertua saya pengurus Masjid Maulana Asmoro Kondi. Saya juga pernah terlibat dalam acara sedekah laut, saya ceramah di sana dalam rangka mauludan memberikan motivasi pada anak-anak muda di sana. Saya juga pernah terlibat dalam pembangunan sekolah dengan warna NU tulen di Tuban yang sekarang namanya Bina Anak Sholeh," ucap Ustad Hanan.

Ia kemudian menegaskan jika dirinya tumbuh dan berkembang dalam lingkup NU tulen meski dirinya bukan termasuk ke dalam struktural NU.

"Jadi meskipun saya bukan NU struktural ya, tapi saya tumbuh dan berkembang di NU saya punya sahabat di NU, Muhamadiyah dan Taksis," jelasnya lagi.

Ustad Hanan juga menanggapi tuduhan pada dirinya yang disebut wahabi. Ia lalu mengatakan bagaimana mungkin seorang wahabi bisa diundang memimpin tahlilan.

"Saya tinggal di Tuban selama 6 bulan, dan selama di sana saya banyak memimpin tahlilan termasuk di keluarga sendiri. Jadi mana mungkin seorang wahabi diundang untuk memimpin tahlilan, pengurus Masjid Asmarul Kondi," ceritanya.

Ia lalu menyebut jika isu yang tengah beredar adalah hal yang mengada-ngada. Selanjutnya ia mengatakan selama ini dirinya selalu mengedepankan respect oleh karena itu dirinya tidak pernah membalas hujatan dari netizen.

"Selama ini saya dikatain ahli fit'ah saya gak pernah ngebales tuh karena saya mengedepankan respect sama temen-temen. Saya hanya tidak termasuk kedalam strukturnya saja kok tapi culturenya sama kok," ucapnya.

Baca Juga : Tanggapan Ketua KPU Kabupaten Malang Terkait Seruan Aremania Golput Pemilu 2024

Sebelumnya, Ustad Hanan Attaki diagendakan akan datang ke Masjid Al-Muttaqien Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, guna menjadi pemateri pada acara “Sharing Session”, Ahad malam (12/02/2023).

Agenda ini membuat masyarakat setempat tidak nyaman. Pasalnya, ustadz kelahiran Banda Aceh ini sempat ditolak di Jawa Timur, seperti: Gresik, Jember, Sumenep dan di beberapa daerah lainnya.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan kemudian meminta pihak penyelanggara agar kembali mempertimbangkan acara itu. Bahkan PCNU meminta agar pihak penyelenggara memindahkan acara tersebut pada daerah yang bisa menerima Ustad Hanan.

KH. Taufik Hasyim, Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan menilai, masyarakat Desa Laden selama ini hidup rukun, damai dan penuh kekeluargaan. Namun adanya rencana kedatangan ustadz tersebut menjadi tidak nyaman.

“Maka kami harap panitia bisa tahu diri dan tidak memaksakan kehadiran ustaz ini. Melihat perkembangan di masyarakat, khususnya masyarakat Desa Laden, setelah saya menerima laporan dari tokoh di sana,” kata kiai lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri itu, Sabtu (11/02/2023) dilansir dari NU online.

Selanjutnya, ia mengatakan khawatir jika acara itu tetap dipaksa diselenggarakan di Pamekasan.

“Mengingat di banyak daerah Ust. Hanan Attaki ini di tolak, termasuk di Gresik, di Jember, di Sumenep dan di beberapa daerah lain. Ini kan mau berdakwah, sedangkan dakwah itu menentramkan, menyejukkan dan membuat kenyamanan bagi umat, namun jika berdakwah justru membuat warga sekitar tidak nyaman, kan malah kurang baik,” ujarnya.

Ia kemudian meminta agar aparat kepolisian turun tangan agar tidak membiarkan acara itu terlaksana.

“Aparat tegaslah. Batalkan kedatangan ustaz [Hanan Attaki] itu. Yang kasus Ust. Yazir Hasan di Desa Nyalabu Laok belum selesai, masa mau ditambah lagi di Desa Laden?” pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri