JATIMTIMES - Tikus liar merupakan hewan yang memiliki masa hidup relatif pendek. Masa hidupnya pun kurang lebih sekitar 2-3 tahun. Namun, tikus Pacific Pocket Mouse dari Amerika Utara ini mencatatkan rekor dunia sebagai tikus yang paling tua. Seperti diketahui, siklus hidup tikus peliharaan memang rata-rata jauh lebih lama. Namun, rata-rata hanya bertahan hidup sekitar 4 tahun.
Diolah dari IFL Science, tikus Pacific Pocket Mouse mencatatkan rekor hidup mencapai 9 tahun 209 hari. Tikus ini dijuluki oleh Guinness World Records sebagai tikus tertua di dunia. Tikus ini bernama Pat.
Baca Juga : Viral, Warga Myanmar Kompak Hendak Putus Kamera CCTV Lampu Merah Menggunakan Galah
Pat merupakan jenis tikus terkecil di Amerika Utara. Meski kecil. Peran tikus ini dalam ekosistem mereka sangat penting. Tikus ini membantu dalam mendorong pertumbuhan dan menyebarkan benih ketika mereka menggali tanah.
Pat si tikus ini berada di San Diego Zoo Safari Park. Ia lahir pada 2013 lalu. Nama Pat sendiri merupakan nama yang terinspirasi dari seorang aktor Hollywood Veteran, Sir Patrick Stewart.
Tikus ini sebelumnya sempat dianggap telah punah. Namun 1994 tikus ini ditemukan dalam populasi kecil di Los Angels hingga perbatasan selatan San Diego Country. Namun untuk saat ini, spesiesnya tinggal sedikit dan terancam punah.
Dalam konservasi di San Diego Zoo Wildlife Alliace, para peneliti sangat berhati-hati mempelajari genetika dan perilaku tikus ini, sebelum akhirnya dilepaskan di alam liar. Dalam konservasi spesies ini, saat ini telah berhasil mencatatkan 31 kelahiran tikus pada 2022. Konservasi ini merupakan hal yang penting. Menurut Dr Debra Shier, pendiri dan dan pengawas dalam program konservasi, dikutip dari IFL Science, meski tikus bukan megafauna, namun fungsinya dalam ekosistem berguna.
Baca Juga : Viral Seorang Wanita Melahirkan di Gerbong Kereta Bandung-Blitar, Petugas Malah Asyik Selfie
"Spesies yang terabaikan ini sering ditemukan di halaman belakang kita sendiri, salah satunya seperti tikus saku Pasifik," kata Dr Debra Shier, pendiri dan pengawas dalam program konservasi, dikutip dari IFL Science.