free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Konser Mahasiswa UM Batal, Panitia Merugi hingga Hutang

Penulis : Hendra Saputra - Editor : A Yahya

10 - Feb - 2023, 22:13

Placeholder
Universitas Negeri Malang (UM) (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Konser bertajuk Festival Cakrawala atau Feskala yang diselenggarakan panitia dari mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) mengalami kerugian. Salah satu alasan kerugian itu karena tiket yang dijual ternyata kurang laku. Karena kerugian itu, kini pihak panitia dari mahasiswa UM itu harus nombok karena menanggung hutang ke vendor.

Salah satu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM berinisial SA (22) saat dikonfirmasi membenarkan soal peristiwa tersebut. SA yang diketahui juga terlibat dalam penyelenggaraan acara merasa menyesal atas peristiwa ini. Karena saat ini, ia harus menanggung beban sebesar Rp 1.250.000 untuk ikut membayar beban hutang tersebut. Padahal awalnya, setiap panitia acara dilaksanakan penarikan iuran sebesar Rp 100.000 saja.

Baca Juga : Dalami Sempel Makanan, Penyelenggara Konsumsi Kasus Keracunan Ratusan Mahasiswa UB Diperiksa Polisi

Para panitia juga sempat menyalahkan ketua pelaksana kegiatan yang sebelumnya sempat diberi saran untuk mengganti bintang tamu atau guest star yang akan tampil di acara Feskala. “Sebelumnya ketua pelaksana sudah diberi saran (mengganti bintang tamu), tapi masih ngeyel saja. Saya juga beban harus nanggung ini, karena kan kebutuhan saya sebagai mahasiswa masih dari orang tua,” ujar SA, Jumat (10/2/2023).

Perlu diketahui, acara Feskala tersebut sedianya direncanakan akan digelar pada 13 November 2022 lalu. Dengan menggandeng sejumlah bintang tamu, salah satunya HiVi!.

“Panitia itu sudah ada bayangan seperti apa guest star yang menarik untuk saat ini. Tapi ketua pelaksana ngeyel, hasilnya sekarang kita merugi,” ungkap SA.

Pada rencana konser itu, panitia akan menyiapkan sebanyak 3.000 tiket. Akan tetapi yang terjual tidak lebih dari setengahnya saja. Sehingga, hasil dari penjualan tiket itu tak dapat menutupi beban biaya operasional.

“Termasuk dari sponsor tidak nutup juga, akhirnya mediasi. Ada dari pihak kampus untuk ditanggung bersama, akhirnya kampus ikut mendanai untuk membantu melunasi hutang itu, tapi gak seluruhnya,” beber SA.

Peristiwa ini juga sempat viral di media sosial Twitter. Hingga salah satu volunteer sampai membuat pernyataan terbuka melalui feskala2023.blogspot.com untuk meminta pertanggungjawaban. Karena ia merasa dirugikan setelah meminjami uang sebesar Rp 123 juta untuk operasional kegiatan.

Bahkan kini dari informasi yang beredar, total kerugian dari acara Feskala yang harus ditanggung sebesar Rp 205.750.000.

SA sendiri mengaku bahwa dari 100 volunteer masing-masing harus menanggung Rp 750 ribu dari total Rp 75 juta. Kemudian, dari anggota BEM UM berjumlah 65 orang, masing-masing harus menanggung sebesar Rp 1.250.000 atau total Rp 81.250.000. Selanjutnya, untuk 15 orang dari pengurus inti masing-masing harus menanggung sebesar Rp 1.500.000 atau total Rp 22.500.000.

Sedangkan, untuk Ketua Pelaksana Kegiatan menanggung sebesar Rp 15 juta. Kemudian, Menteri PSDM dan Ketua BEM UM masing-masing sebesar Rp 6 juta.

Hingga hari ini, diakui SA bahwa seluruh panitia kegiatan sudah melunasi sebesar 50 persen dari hutang yang ada. Namun, jika pelunasan tak bisa dilakukan bakal secara langsung sisanya diikutkan pada UKT yang bertambah.

Baca Juga : Vendor Feskala BEM UM Diduga Sudah Lapor ke Pihak Berwajib

“Sebenarnya sudah harus lunas 50 persen, tapi kendalanya juga panitia yang kabur. Tapi, saat ini terpenuhi atau tidak ada di bagian pengurus inti. Vendor juga mengancam akan memproses hukum, jadi SKCK dijadikan sebagai jaminan,” terang SA.

Sementara, pihak UM melalui Kasubdit Kesejahteraan, Kewirausahaan, Karir dan Alumni, Subur Hariono membenarkan bahwa adanya kasus hutang ratusan juta dari para mahasiswanya yang menggelar acara Feskala. Akibat dari kasus tersebut, akhirnya pihaknya juga harus ikut turun tangan.

“Pertemuan pertama Januari lalu ada wacana patungan, dua pemain lagi rencana ada rapat lagi tapi tidak ada satu panitia yang datang, malah ramai di media sosial. Kemudian Rabu (8/2/2023), ada pertemuan lagi dari orang tua Ketua Pelaksana datang, panitia dan vendor juga. Semua pihak saling menyampaikan pendapat solusi, ada titik temu,” kata Subur.

Sejauh ini, Subur menyebut sebagian hutang telah dicicil dan masih menyisakan sekitar Rp 50 juta. Subur juga membenarkan, sebelumnya bahwa ada salah satu mahasiswa yang dihutangi hingga nominal Rp 120 juta untuk menyukseskan acara tersebut.

“Ini kan sebenarnya murni acara dari mahasiswa, jumlah panitia ada sekitar 180 orang,” ucap Subur.

Sebenarnya, dari berbagai pihak juga sudah menolak adanya kegiatan tersebut untuk dilaksanakan. Karena mereka khawatir rencana kegiatan tersebut terus dilaksanakan akan berujung merugi.

Karena kasus ini, pihak UM sendiri telah memberikan bantuan kepada pelaksana sebesar Rp 75 juta. Angka tersebut untuk sedikit menutup hutang.

“Kan sempat senyap, terus ramai di media sosial ternyata ada hutang, ada tagihan dari vendor ke pihak UM, padahal bukan acara UM. Tapi memang diadakan mahasiswa UM. Kemudian ada tagihan pajak hiburan dari Pemkot Malang sekitar Rp 14 juta. Akhirnya kita bantu membayar sebesar Rp 75 juta,” tutup Subur.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

A Yahya