JATIMTIMES - Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting. Salah satunya melalui pemberian nutrisi kepada balita.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai didampingi Kepala Dinkes Kota Batu, drg Kartika Trisulandari dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu, Ririk Mashuri melakukan kunjungan kepada salah satu balita stunting di Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu, Jumat (3/3/2023) kemarin.
Baca Juga : Inilah Fitur Unggulan Pada WA GB yang Keren
Kepala Dinkes Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting membangun komitmen bersama dalam penurunan angka stunting. Kemudian juga untuk memastikan intervensi telah dilakukan sesuai rencana.
“Hari ini kita mengunjungi salah satu balita dengan kategori stunting, kami dari Dinas Kesehatan melakukan intervensi kepada balita ini, selain pemberian nutrisi tambahan kita juga memberikan edukasi untuk pola gizi,” kata drg Kartika.
Intervensi gizi spesifik dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan untuk ibu dan bayi, mulai dari susu, vitamin dan buah-buahan. Intervensi gizi sensitif diberikan melalui edukasi pola makan menu gizi seimbang.
“Kami harapkan semua pihak bisa bergerak, supaya bisa memastikan bahwa perubahan pola makan pada anak ini atau anak-anak stunting lainnya bisa dilakukan, sehingga bisa mengejar kekurangan pertumbuhan,” Imbuh drg Kartika.
Baca Juga : Ronaldo Cetak Gol, Selamatkan Al Nassr dari Al Fateh dengan Skor Imbang 2-2
Adapun tingkat persentase stunting di Kota Batu sejak 2018 hingga 2022 dari berbagai sumber data menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan data Riskesdas pada 2018, tingkat stunting di Kota Batu sekitar 28,33 persen. Pada tahun berikutnya menurun hingga 25,4 persen berdasarkan data Bultim.
Pada Agustus 2020, data Bultim menunjukkan tingkat persentase stunting di Kota Batu sudah mencapai 14,83 persen. Pada tahun berikutnya, data SSGI mengungkapkan, angka persentase stunting di Kota Batu sekitar 15 persen. Kemudian data Bultim per Februari 2022 menunjukkan angka stunting di kota wisata ini masih berkisar 14,6 persen.