JATIMTIMES - Terdapat sebuah kisah diceritakan Imam Ibnul Jauzi dalam 'Uyun Al-Hikayat Min Qashsh Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin dan diterjemahkan oleh Abdul Hayyi Al-Kattani, sahabat Nabi Muhammad SAW, Mush'ab bin Tsabit pernah menjumpai seorang laki-laki yang merupakan ahli ibadah. Setiap harinya, laki-laki ini melakukan salat 1000 rakaat dan juga melakukan puasa tanpa henti.
Diolah dari DetikHikmah, Mush'ab bin Tsabit pada suatu malam singgah di sebuah masjid, sesuai para jemaah meninggalkan masjid. Lantas, ia kemudian melihat seorang laki-laki mendatangi rumah Rasulullah SAW. Laki-laki tersebut kemudian bersandar ke dinding dan berkata;
Baca Juga : Kisah Pendiri RM Padang Sederhana: Dari Tukang Cuci Piring hingga Miliki Ratusan Rumah Makan Sendiri
"Ya Allah, engkau tahu bahwa saya kemarin berpuasa, kemudian pada malam harinya saya tidak memiliki makanan untuk berbuka. Kemudian pada hari ini saya tetap berpuasa, tapi malam ini saya juga tidak mendapatkan makanan untuk berbuka. Ya Allah, malam ini saya ingin makan tsarid. Untuk itu, berilah saya makanan dari sisi-Mu."
Setelah itu, Mush'ab bin Tsabit melihat seorang pelayan membawa nampan dan meletakkannya di depan laki-laki tersebut. Pelayan itu masuk dari pintu kecil menara. Laki-laki ahli ibadah itu kemudian duduk dan makan. Setelah itu, ia melemparkan kerikil kepada Mush'ab bin Tsabit.
Laki-laki tersebut kemudian berkata, "Kemarilah".
Mush'ab bin Tsabit lalu mendatanginya. Saat itu Mush'ab bin Tsabit berfikir jika makanan tersebut adalah makanan dari surga. Ia pun mencicipi makanan tersebut, akan tetapi ia merasa sungkan.
"Ketika saya ikut makan, rasa makanan itu tidak seperti rasa makanan dunia. Akan tetapi, karena merasa sungkan, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke tempat saya semula," kata Mush'ab bin Tsabit.
Ia kemudian kembali dan juga melihat laki-laki tersebut selesai makan. Terlihat olehnya, pelayan mengambil nampan untuk makan itu dan kemudian pergi melewati jalan yang sama. Begitupun laki-laki yang ahli ibadah itu juga pergi.
Baca Juga : Diduga Ajarkan Paham Wahabi, Masjid Usman Bin Affan Pamekasan Didatangi Ribuan Warga
Mush'ab bin Tsabit yang penasaran kemudian mengikuti laki-laki yang ahli ibadah itu. Mush'ab bin Tsabit merasa penasaran siapa sebenarnya laki-laki tersebut. Namun, di tengah jalan, Mush'ab bin Tsabit kehilangan jejaknya.
"Waktu itu, saya berpikir orang itu adalah Khadir (Khidir) 'Alaihissalam," ucap Mush'ab.
Untuk diketahui, Nabi Khidir AS sendiri merupakan sosok Nabi yang keberadaannya misterius. Dalam Al-Qur'an surat Al Kahfi ayat 60-82 saat bertemu dengan Nabi Musa AS. Beberapa pendapat pun menyebut jika beliau masih ada hingga kini.