JATIMTIMES - Musim durian telah berlangsung beberapa Minggu di Kabupaten Tulungagung. Meski belum sebanyak musim raya, penjual sudah menjajakan dagangannya di berbagai lokasi dengan harga bersaing.
"Cari yang murah, tapi harganya masih cukup tinggi," kata Ani (32) pembeli buah durian di Pasar Bandung, Senin (23/1/2023).
Baca Juga : Pelantikan 813 PPS Se-Kabupaten Tulungagung Besok, Sanksi Eliminasi bagi yang tidak Hadir
Menurut Ani, durian yang ada di pasar Bandung dengan di wilayah lain jauh lebih murah dan lebih banyak pilihannya.
"Bisa dibilang pertemuan durian dari Trenggalek dan daerah selatan Tulungagung yang sudah mulai banyak panen," ungkapnya.
Salah satu penjual durian musiman Rokim (52) mengatakan, meski banyak pilihan memilih durian tidak asal comot. Pasalnya, kalau tidak memilih, tidak ada jaminan buah yang punya aroma khas ini akan enak dimakan.
"Ada ciri yang mudah dilihat apakah enak atau tidak," ucapnya.
Ciri yang perlu dilihat, pembeli harus melihat tangkai durian untuk melihat suluh atau petikan.
"Kalau ada bekas seperti di gantas (dipotong dengan benda tajam) itu petikan, tidak suluhan," paparnya.
Untuk durian suluhan atau matang di pohon, tangkai tampak bergerigi dan sedikit layu.
Baca Juga : Heboh Undur-Undur Dewasa Disebut Capung, Ini Kata Ahli
"Dari kulitnya juga bisa, kalau isinya padat durinya agak jarang dan lebih besar," jelasnya.
Durian yang masih berat, menurut Rokim cenderung belum begitu masak. Namun, jika agak ringan kadar air dalam buah durian susah turun dan buahnya dipastikan sudah matang.
"Biasanya dipukuli kan, itu untuk melihat matang atau belum. Kalau bergema atau ada kekosongan ruang di dalamnya, itu sudah matang," ungkapnya.
Yang paling sederhana dan mudah, pembeli harus mencium bau atau aroma durian dari buah yang penuh duri itu.
"Semakin kuat baunya, semakin baik dan kemungkinan manis, pahit manis atau matang. Tapi kalau baunya tidak menusuk, biasanya rasanya anyep," pungkasnya.