JATIMTIMES - Kasus pernikahan dini terus menjadi perhatian Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. Bahkan dirinya berharap, para kiai ikut berperan mencegah pernikahan dini.
Hal itu disampaikan Bu Min-sapaan akrab Wabup Gresik- saat menghadiri pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWC NU) Kecamatan Bungah di Pondok Pesantren Al-Islach, masa khidmat 2022 – 2027, Minggu (22/1/2023).
Baca Juga : Tetapkan 1.068 Anggota PPS, Ini Pesan KPU Gresik
Bu Min mengatakan, pernikahan dini mempunyai dampak yang cukup buruk. Misalnya, membahayakan persalinan, risiko anak stunting, kekerasan dalam rumah tangga, hingga putus sekolah.
"Pernikahan usia dini cenderung akan menurunkan kualitas hidup pasangan tersebut kelak. Karena masa tumbuh kembang anak yang belum dewasa menjadi terganggu," kata Bu Min.
Wakil bupati perempuan pertama di Gresik tersebut menyampaikan, angka pernikahan dini di Jawa Timur tergolong tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah terus memberikan edukasi terhadap dampak yang ditimbulkan karena pernikahan dini.
"Makanya sangat perlu adanya peran kiai dalam memberikan pemahaman guna mencegah pernikahan dini di Kabupaten Gresik," ungkapnya.
Baca Juga : Soroti Pernikahan Usia Dini, Unisma dan Ikapete Beri Rekomendasi ke Pemerintah
Selain itu, kerukunan umat saat ini menghadapi tantangan tidak mudah, apalagi kondisi masyarakat yang heterogen. Oleh karena itu, diharapkan NU mampu menjadi penyejuk dan perekat agar persatuan di masyarakat tetap terjaga.
"Dengan keberagaman yang ada, mari bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif. Atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik siap bersinergi dan mensupport dalam menciptakan kondusivitas di Gresik," pungkasnya.