JATIMTIMES - Aksi seorang kakek di salah satu Desa di Kecamatan Pagerwojo ini sungguh bejat. Kakek yang diketahui berinisial MK (50) itu, diamankan polisi lantaran diduga mencabuli anak di bawah umur.
Dugaan pencabulan ini terkuak saat korban Melati (10) dipaksa menuruti kemauan MK, yang kemudian kepergok neneknya.
Baca Juga : Diduga Wifi Tersambar Petir, Rumah di Jember Rusak Parah
Peristiwa dugaan pencabulan ini, menurut warga sekitar TKP terjadi pada hari Kamis, (19/01/22) sekira pukul 14.30 Wib. Sedangkan kejadian itu berada di rumah Melati yang pada saat itu sedang sendirian karena ditinggal ayahnya SW bekerja sebagai kuli bangunan.
"Waktu itu, nenek korban pulang dari sawah bermaksud mampir menengok cucunya. Akan tetapi sesampai di depan rumah dia mendengar teriakan," kata sumber ini, Sabtu (21/1/2023).
Teriakan itu disebut sumber terpercaya ini, Melati yang saat berontak karena dipaksa MK mengatakan "ojo ngono, ojo ngono, ojo ngono ( jangan begitu, jangan begitu, jangan begitu) berulang-ulang.
Merasa khawatir terjadi apa-apa dengan Melati, akhirnya nenek ini berusaha masuk rumah.
"Semua pintunya terkunci, sehingga nenek ini berusaha mengintip ke dalam dan dia bisa melihat saat pelaku merangkul, mencumbui dan mengiwik-iwik kemaluan cucunya," ujarnya.
Tentu saja sang nenek murka dan langsung teriak-teriak mencaci maki MK sambil memukul pintu memakai gagang sabit.
"Teriakan nenek membuat MK takut sehingga dia pergi sambil meminta maaf," ungkapnya.
Baca Juga : Pedagang Stadion Kanjuruhan Sambat Balapan Liar, Ini Kata Kapolres Malang
Dikonfirmasi terpisah, Kepala desa setempat mengatakan sesaat setelah kejadian, terduga pelaku yakni MK telah dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra saat dikonfirmasi membenarkan adanya informasi peristiwa dugaan pencabulan yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagerwojo itu.
Ia memastikan, terduga pelaku saat ini telah diamankan dan ditahan guna proses hukum lebih lanjut.
Namun, secara detail Agung belum menjelaskan kronologi dan hasil penyelidikan serta penyidikan rangkaian kasus yang melibatkan korban anak dibawah umur ini.
