JATIMTIMES - Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun/Mbah Nun meminta maaf atas pernyataannya yang viral soal menyebut Jokowi sebagai Firaun dan lain sebagainya. Permintaan maaf itu disampaikan Cak Nun melalui YouTube CakNun.com yang berjudul 'Mbah Nun Kesambet' dan diunggah pada Selasa (18/1) malam.
"Saya barusan disidang sama keluarga, dihajar, disalahke, digoblok-gobloke, disesat-sesatke. Kenapa digobloke? Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Saya yang mengajarkan jamaah Maiyah, semua keluarga bahwa orang waton harus baik, efeknya harus diperhitungkan, harus bijaksana. (Karena pernyataan itu) Saya dianggap tidak bijaksana," ungkapnya.
Baca Juga : Ahmad Basarah Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Ini Alasannya
Lebih lanjut Cak Nun menjelaskan bahwa dirinya kerap berpesan agar tidak bicara tentang siapa tapi apa. Namun menurut tokoh intelektual islam dari Jombang itu, pesannya malah dilanggar sendiri.
"Kan saya yang mengajarkan jangan ngomong siapa tapi apa. Itu saya melanggar. Jadi, akhirnya saya minta maaf," ucap Cak Nun.
Cak Nun juga menyebut putranya, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau akrab disapa Noe, vokalis dan keyboardis Band Letto itu, ikut “menghajar” habis-habisan Cak Nun. "Saya melakukan apa yang saya ajarkan untuk tidak dilakukan. Saya bagaimana? (Beruntungnya) Saya punya anak dan keluarga yang bisa mengontrol saya," ungkapnya.
Atas apa yang telah terjadi, pertama Cak Nun memohon ampun kepada Allah. "Pertama saya mohon ampun kepada Allah SWT," ujarnya.
"Saya minta maaf kepada semua yang terjiprat, menjadi tidak enak, menjadi menderita oleh ucapan saya itu," sambungnya.
Menurut Cak Nun, saat ini Maiyah -sebutan jamaah ngaji Cak Nun- telah memulai era baru. Jamaah mulai untuk ngaji perubahan yang mata kuliah pertamanya adalah aktivasi ruh.
Baca Juga : Ternyata, Pembunuh Gadis Buang Sajam di Sungai Depan Rumah Korban
"Artinya, kita jangan mengambil keputusan hidup hanya dari secara materi, tapi juga jangan dari akal karena tidak mencukupi. Makanya kita mempelajari keputusan ruh, cara berpikir ruh dan lain-lain," ungkapnya.
Namun di pelajaran pertama aktivasi ruh ini, kata Cak Nun, dirinya sendiri kesambet. Sekali lagi, Dia berpesan agar tidak mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan.
"Jangan mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan. Harus mengucapkan itu yang kamu hitung betul secara bijaksana. Tidak hanya benar dan baik," pungkasnya.
Sebelumnya, viral video Cak Nun saat menyebut Jokowi sebagai Firaun, konglomerat Anthony Salim sebagai Qorun (orang kaya-raya tapi pelit di zaman Nabi Musa), serta Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman (penasihat Firaun).