JATIMTIMES - Gerakan Peduli Arema (GPA) memfasilitasi keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk ziarah wali. Sekitar 200 orang ikut dalam rombongan yang dibawa dengan 2 bus besar, dua bus medium, dan 3 elf itu.
Keberangkatan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan ini terbagi menjadi tiga. Ada yang berangkat dari Kota Malang, dari Kepanjen di Kabupaten Malang, dan dari Tulungagung.
Baca Juga : Deep Purple Bakal Manggung Bareng God Bless setelah 48 Tahun
“Ziarah ini pakai 2 bus besar, dua bus medium dan 3 elf. Satu elf berangkat dari Tulungagung,” kata Yusuf Ratu Agung, ketua rombongan ziarah wali keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Agung, kegiatan ini memang difasilitasi oleh Gerakan Peduli Arema yang diinisiasi KH Noor Shodiq Askandar. “Ini difasilitasi oleh Gerakan Peduli Arema. Awal target wali lima, tapi mengingat berangkat tidak bisa fajar, jadi mungkin hanya tiga wali: Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat,” ungkap Agung.
Selain ziarah wali, keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga diberi akses berlibur ke Wisata Bahari Lamongan (WBL). Kesempatan tersebut diberikan oleh Direktur Jatim Park Group Suryo Widodo.
“Nanti transit di WBL. Ada 200 peserta. Itu semua dari keluarga korban meninggal tragedi Kanjuruhan. Ini murni keinginan keluarga korban meninggal tragedi Kanjuruhan saat 40 harian dulu ya,” beber Agung.
Sebagai informasi, Gerakan Peduli Arema muncul pasca-tragedi Kanjuruhan. Gerakan tersebut diisi oleh para pengusaha, tokoh pendidikan hingga masyarakat yang peduli dengan masyarakat. GPA memikirkan solusi jangka menengah dan jangka panjang untuk keluarga tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga : Antar Anak Majikan, Motor Dicuri Saat Terparkir di Depan Rumah Kades Ngijo
Kegiatan ziarah wali dan rekreasi para keluarga korban tragedi Kanjuruhan ini didukung Rumah Sedekah NU, JatimTIMES Network, Jatim Park Group, Rumah Makan Kertanegara, Dapur Kota, Havana Park, Warung Kasemo, Unisma, Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim, MIT Ar-Roihan Lawang, NK Cafe, dan Ocean Garden.