JATIMTIMES - Relawan Jokowi memberikan tanggapan soal pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1) lalu.
Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh menilai ucapan Megawati itu biasa saja, karena partai memang menjadi kendaraan untuk mencapai kekuasaan.
Baca Juga : Pengakuan Jokowi Soal Adanya Pelanggaran HAM Disambut Haru Penyintas 1965
"Hanya memang bahasa dan narasi pidato atau sambutan Ketua Umum PDI-Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri di hari jadi PDIP yang ke-50 tahun itu sedikit menggelitik," kata Akhrom, dilansir Detikcom pada Jumat (13/1).
Akhrom mengklaim bahwa ucapan Megawati itu tak perlu dijadikan persoalan.
"Apalagi kalau kita bicara Ibu Mega, kadang-kadang bahasa emak-emak suka nyelekit, tapi justru itulah bahasa kasih sayang kepada anaknya," imbuhnya.
Menurut Akhrom, Jokowi menjadi presiden karena memang dipilih oleh mayoritas rakyat. Lebih lanjut, dia menyebut sebelum dikeluarkannya rekomendasi sebagai capres PDIP, suara rakyatlah yang lebih dulu menginginkan Jokowi sebagai presiden.
"Jadi Pak Jokowi itu bukan pilihan elite politik atau parpol tertentu. Pak Jokowi itu pilihan rakyat yang didorong oleh rakyat agar partai politik mengusungnya. Bukan sebaliknya," katanya.
Akhrom juga meminta agar elite parpol mencalonkan presiden pilihan rakyat. Apapun partainya, dia ingin capres yang diusung memang pilihan dan sesuai harapan rakyat.
Seperti diketahui, heboh menjadi sorotan publik saat Megawati mengatakan 'kasihan Jokowi kalau ngga ada PDIP'.
Awalnya, Megawati menyinggung soal program stunting yang diinisiasi PDIP.
Baca Juga : Mahfud MD Tanggapi Penangkapan Lukas Enembe
"PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh Pak, mbok saya dikasih bintang toh yo," kata Megawati.
Usai pernyataan itu, lalu Megawati menyinggung soal dukungan PDIP untuk Jokowi.
"Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati,
"Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada... kan ini.. legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya," imbuh Megawati.