free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Cuaca Ekstrem Landa Wilayah Sidoarjo, Nelayan Terpaksa Berhenti Melaut

Penulis : Nur Hidayah - Editor : Yunan Helmy

09 - Jan - 2023, 20:31

Placeholder
Tim BMKG saat memeriksa alat deteksi cuaca di gedung observasi dan perkiraan cuaca.

JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, menyatakan cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu menimbulkan angin kencang berpotensi terjadi hingga awal Februari 2023 mendatang. 

Teguh Tri Susanto, koordinator bidang data dan informasi BMKG Juanda Sidoarjo, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Surabaya Raya ( Surabaya, Gresik, Sidoarjo) berpotensi hujan es serta waspada banjir di wilayah perkotaan dan gelombang tinggi di perairan laut Jawa timur.

Baca Juga : Alasan PDIP Ngotot Sistem Pemilu Proporsional Tertutup meski Ditentang Partai Lain

"Saat ini puncak musim hujan masih melanda Sidoarjo. Intensitas curah hujan tinggi bisa menyebabkan beberapa genangan di berbagai wilayah perkotaan. Juga menyebabkan angin kencang serta petir dan berpotensi hujan es" ungkap Teguh saat ditemui Jatim Times pada Senin (09/01/2023).

Menurut dia,  cuaca ekstrem tidak setiap hari, namun sangat berbahaya karena disertai angin kencang dan petir hingga Februari mendatang. Dampak tersebut tentunya akan sangat dirasakan oleh para nelayan, pelaut, serta penduduk yang berada di wilayah perairan di sekitar Surabaya Raya, khususnya Sidoarjo. "Kami mengimbau untuk para nelayan yang melaut agar tetap menjaga keselamatan saat berlayar" imbuhnya.

Jubaidi (52), salah satu nelayan di Sedati Sidoarjo, juga sangat merasakan dampak cuaca ekstrem tersebut. "Lebih baik  tidak berangkat melaut jika kondisi cuaca sedang mendung dan angin kencang. Belakangan ini hujan dan badai petir sering kami alami di tengah laut sehingga tangkapan ikan juga tidak maksima," ungkapnya. 

Baca Juga : Pelayanan RSI Unisma Kian Prima, Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan Kini Pindah ke Gedung Baru

"Biasanya kami berangkat jam 5 pagi hingga jam 4 sore, tangkapan ikan banyak. Namun sudah hampir dua pekan, saya tidak berani melaut dan terpaksa di rumah saja. Pernah saya berangkat dalam kondisi hujan, namun hasil tangkapan tidak sebanding dengan harga bahan bakar yang saya keluarkan, bahkan rugi karena tidak ada ikan," ucapnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nur Hidayah

Editor

Yunan Helmy