JATIMTIMES - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan aksi bejat dari oknum pelatih rebana di Batang, yang diduga sodomi puluhan muridnya.
Tim Satreskrim Polres Batang pun segera melakukan penangkapan kepada terduga pelaku pelatih rebana berinisial M, sejak Kamis (5/1/2023).
Baca Juga : Survei IPI, Ini Beragam PR Mendesak yang Harus Diselesaikan Pemimpin Indonesia 5 Tahun Mendatang
Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Dari hasil penyidikan sementara, Kasatreskrim Polres Batang AKP Yorisa Prabowo menyampaikan bahwa pelaku bersikap kooperatif dalam pemeriksaan. Bahkan pelaku juga mengakui bahwa perlakuannya itu kesalahan.
"Yang bersangkutan (pelaku) sudah diamankan, tidak ada perlawanan dan menyadari bahwa perbuatannya itu salah," kata Yorisa, dilansir Tribun pada Jumat (6/1/2023).
Pelaku inisial M disebutkan bakal dijerat Undang-Undang No 23 tentang Perlindungan Anak. "Masih akan dikembangkan lebih lanjut karena masih dalam pemeriksaan," ujarnya.
Hingga kamis (5/1/2023) sore ada sejumlah lima orang tua korban yang melapor dalam kasus ini. Dari penyidikan sementara, Yorisa menyebut korbannya ada sekitar 10 anak.
"Pelaku ini melakukannya (pencabulan) dengan berbagai macam, ada yang disodomi dan ada yang digesek-gesekkan," ujarnya.
Pihak kepolisian saat ini berusaha agar para korban yang belum melapor mau melapor. Hal itu dilakukan agar korban diberi pendampingan untuk pemulihan secara psikologisnya.
Baca Juga : Mulai Januari 2023, Perpanjangan SIM Hanya Rp130 Ribu Saja
Diketahui sebelumnya, belasan warga Kelurahan Proyonanggan Utara, Kecamatan Batang dengan didampingi Kepala Kelurahan dan juga Bhabinkamtibmas mendatangi Mapolres Batang, Kamis (5/1/2023).
Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan bejat yang dilakukan oleh M (25) yang juga warga setempat, karena diduga telah mencabuli puluhan anak berusia 8-9 tahun di kampung tersebut.
Ketua RW Kelurahan Proyonanggan Utara, Turmugi mengungkapkan, ada sekitar 25 bocah laki-laki yang masih di bawah umur yang diduga menjadi korban pencabulan oleh pria yang kesehariannya menjadi pelatih rebana tersebut.
“Ada sekitar 25 anak laki-laki yang diduga telah menjadi korban perbuatan bejat pelaku. Semuanya merupakan murid main rebana pelaku,” ujar Turmugi.