JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi dijadwal akan menerima Trofi Abyakta pada puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023 mendatang. Rencananya, kegiatan tersebut bakal digelar di Kota Medan, Sumatera Utara.
Trofi tersebut diberikan dalam rangka Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) untuk Bupati/Walikota pada tahun 2023. Hal tersebut diketahui saat Bupati Malang HM. Sanusi hadir di Jakarta untuk mempresentasikan proposal yang bertema 'Inovasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Malang' belum lama ini.
Baca Juga : Ketua PPP Jatim Berharap Jombang Usung Bupati Sendiri di Pilbup 2024
Capaian tersebut diperoleh setelah Bupati Malang dinyatakan lolos sebagai 10 besar didasarkan pada proposal, video dan presentasi yang dinilai dari 3 aspek. Yakni penguasaan materi, yang kedua teknis, bentuk, dan sistematika penyajian. Serta yang ketiga kualitas jawaban atas pertanyaan juri.
Dalam tahapan tersebut Sanusi berkesempatan untuk memamerkan langsung produk-produk pangan unggulan Kabupaten Malang. Beberapa di antaranya Alpukat Pameling, Pisang Sang Mulyo, bawang merah, singkong beku, serta beragam produk hasil olahan pangan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan bahwa pandemi menjadi tantangan untuk penguatan sektor pangan. Dalam kondisi yang ada, inovasi dan keyakinan menurutnya menjadi modal untuk dapat bertahan.
"Di tengah gejolak ekonomi yang melanda, peran media tak lepas sebagai penyangga. Melangkah mengembangkan potensi kearifan lokal yang terukur dan teratur, mari bersama mewujudkan Kabupaten Malang dan Indonesia yang Makmur," ujar Sanusi.
Baca Juga : Gandeng UMM, Bupati Hendy: Wes Wayahe Jember Mandiri Energi dan Mandiri Pangan
Sementara itu pada tahap presentasi, Sanusi berkompetisi dengan sembilan Bupati/Walikota lainnya yang memaparkan keunggulan inovasi di daerahnya masing-masing. Baik di bidang sandang, pangan maupun papan. Kesembilan Kepala Daerah tersebut yaitu Bupati Sleman, Bupati Kuningan, Walikota Surabaya, Walikota Medan, Bupati Pesawaran, Bupati Indragiri Hilir, Bupati Agam, Bupati Serdang Bedagai, serta Bupati Halmahera Selatan.
Anugerah Kebudayaan PWI ini sendiri bertujuan khusus untuk memberikan apresiasi kepada Bupati/Walikota yang dinilai sukses dalam menginovasi mata rantai pangan, sandang, dan papan yang berbasis pada kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global. Untuk menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian, serta papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.