JATIMTIMES - Seorang penumpang menuturkan pengalaman buruknya menaiki salah perusahaan otobus (PO) dari Malang.
Dalam ceritanya, ia mengaku bus yang ia naiki tiba-tiba mogok di tengah perjalanan. Penumpang ini menaiki bus PO 27Trans Java. Armada PO yang terbilang baru itu mendadak mogok dan beruntung sudah dekat dengan lokasi perhentian pertama.
Baca Juga : Akses Jalan yang Rusak Jadi Penyebab Wisata di Malang Selatan Belum Pulih Seutuhnya?
Ia kemudian meminta bantuan dengan menuliskan cuitan dan menandai beberapa akun sosial Pemkot Malang.
"Tolong bantuannya min, saya dan penumpang lainnya DITELANTARKAN oleh PO Bus 27trans malang lebih dari 8 jam @dishub_mlgkota @kemenhub151 @infomalang," kata fathankh dalam cuitannya dikutip Rabu (4/1/2023).
"Saya bilang DITELANTARKAN karena benar2 ditinggal begitu saja tanpa info," imbuh dia.
Lebih lanjut ia menceritakan kronologi dirinya menaiki bus itu hingga berakhir dipinggir jalan.
"Kronologisnya, saya naik bus dr malang brgkt jam 4 sore, lalu tiba di ngawi utk makan malam sekitar jam 9 malam di rumah makan duta ngawi," terang dia.
"Jadi tepat sebelum sampai di tempat makan, bus yg kami naiki mogok sekitar 500M - 1KM sblm tempat makan, lalu akhirnya kami diantar pakai bus lain menuju tempat makan utk makan malam, sampai di tempat makan sekitar jam 9 malam," ujar dia.
Selama menunggu, ia sudah menanyakan perihal keberangkatan berikutnya. Namun, PO 27Trans Java terbilang lamban dalam merespon dan malah diminta menghubungi di saat memasuki jam kerja.
"Lalu sampai saat ini pukul 5 pagi bus mogok yg katanya mau diperbaikin tidak kunjung datang dan parahnya petugas PO bus (supir, kernet, pengganti supir) tidak ada konfirmasi dan informasi sedikit pun kepada kami ditempat makan ttg nasib kami, SAMPAI SEKARANG," kata fathankh.
Ia kemudian mencoba menghubingi CS po bus namun tak ada jawaban apapun.
Baca Juga : Sukses Digelar, KTT G20 Bali Sumbang Rp 7,4 T Buat PDB RI!
"Saya coba hubungi nomor CS po bus tp tidak ada respon SAMPAI SEKARANG, dan tidak ada info apapun kepada kami gimana kelanjutan nasib perjalanan kami," imbuh dia.
"Jam 6 baru berangkat dan parahnya gak ada kompensasi apapun, disuruh tunggu nanti jam 9 buat telfon cs masalah KETERLANTARAN ini, parah sih kita udah nunggu 9 jam, giliran kita mau menagih hak kita masih disuruh nunggu jam 9 pagi saat kantor buka, sangat profesional lagi," katanya.
Di akhir perjalanan setelah melalui komplain panjang, perusahaan mengembalikan uang tiket sebesar 50%.
"Setelah saya protes sana sini, akhirnya baru direspon bentuk pertanggung jawabannya, tp tetep saja waktu 9 jam yg terbuang gabisa diulang dan saya harus izin gak masuk kerja di hari pertama kerja," kata Fathankh lagi.
Fathankh kemudian meminta kepada pihak bus agar kejadian itu dijadikan evaluasi agar kejadian yang serupa tak terjadi lagi pada penumpang yang lainnya.
"Tolong dijadikan evaluasi biar gak ada penumpang lainnya yg dirugikan, dan cara penanganan keluhan atau jika terjadi masalah juga di PERBAIKI, jangan di biarkan gitu saja tanpa info penumpangnya," imbuh dia.
"Saya hanya membagi pengalaman saya ketika naik PO bus ini agar bisa jadi bahan evaluasi dan referensi, dan jika ada penumpang yg masih percaya dan tetep naik PO Bus ini silahkan itu pilihan masing2," katanya.