JATIMTIMES - Lagi, seorang pria berinisial MA (30) warga di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, ditemukan mengakhiri hidupnya sendiri dengan tali berwarna biru. Kejadian ini diketahui pada Senin (2/1/2022) pukul 15.30 WIB, di kamar belakang rumahnya.
Kapolsek Kalidawir, AKP Haryono melalui Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Anshori mengatakan MA diketahui meninggal akibat gantung diri.
Baca Juga : Viral, Boks Telepon Merah Bikin Warganet Kritisi Konsep Kayutangan Heritage Kota Malang
"Benar, telah terjadi orang meninggal dunia akibat gantung diri," kata Iptu Anshori, Selasa (3/1/2022) pagi.
Kejadian ini, dilaporkan ke Polsek Kalidawir oleh Sri Lailatin (52) kepala desa Tunggangri, sesaat setelah keluarga memberitahukan ke pihaknya.
Lanjut Anshori, awalnya saksi yang bernama Rohmad melihat MA tidur di kamarnya.
"Ketika saksi bangun, melihat korban sudah tidak ada di kamarnya," ujarnya.
Karena tak melihat MA, Rohmad kemudian mencari di sekitar rumah serta semua kamar.
"Saat di kamar belakang saksi melihat korban sudah tergantung dengan seutas tali tambang warna biru di blandar," ungkapnya.
Mengetahui hal itu, ia memanggil tetangga sehingga setelah terkumpul warga menurunkan MA dan melaporkan kejadian kepada kepala Desa Tunggangri, kemudian di laporkan ke Polsek Kalidawir.
"Atas kejadian ini, pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan mengajukan tidak dilakukan otopsi dan hanya visum luar saja, dan setelah diadakan pemeriksaan oleh team inafis Polres dan pihak Dokter Puskesmas Tunggangri dinyatakan korban meninggal dunia di karenakan gantung diri," paparnya.
Dari keterangan keluarga, bahwa MA mengalami gangguan jiwa sejak sekolah di MTS (sejak lama) dan sudah 3 bulan ini setiap 2-3 hari korban masuk rumah sakit karena sakit perut kembung dan tidak kunjung sembuh.
Baca Juga : KKM Internasional, Mahasiswa UIN Malang Bantu Pengembangan Pendidikan Islam di Thailand
Terpisah, AKP Haryono Kapolsek Kalidawir mengatakan MA memang mengalami gangguan jiwa, namun karena pernah kuliah ia semasa hidupnya termasuk anak yang cerdas.
"Sebenarnya ia pandai, ngaji juga pinter, bahasa inggrisnya lancar dan sering datang ke Polsek," jelasnya.
---- Catatan Redaksi ----
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.