JATIMTIMES - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyuwangi menggelar program presentasi verifikasi dan penilaian kinerja cabang olahraga tahun 2022 di Ruang Rapat KONI Banyuwangi selama dua hari, Senin-Selasa (26-27/12/2022).
Menurut Afan Ruli Arnanta Sekretaris KONI Kabupaten Banyuwangi program yang dilaksanakan merupakan agenda rutin dan wajib diikuti oleh semua pengurus cabang olahraga (Cabor) serta merupakan program kerja KONI yang harus dilaksanakan.
Baca Juga : Nelayan Pantai Selatan Banyuwangi Terdampak Cuaca Ekstrem, Polri Peduli dan Berikan Bantuan
“Kami berharap hasil presentasi verifikasi dan penilaian kinerja cabang olahraga Tahun 2022 semakin baik. Karena mulai tahun ini program tersebut masuk dalam Sistem Informasi Keolahragaan (Siraga) yang terintegrasi dan dipantau oleh seluruh masyarakat,” jelas Afan di kantor KONI Banyuwangi, Senin (26/12/2022).
Dengan aplikasi yang dibangun dan dikembangkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi masyarakat bisa melihat langsung semua hasil kegiatan yang dilaksanakan dan program yang dilakukan oleh cabor selama satu tahun.
“Karena KONI dan Pengurus Cabor mendapatkan anggaran hibah dari pemerintah daerah yang berasal dari masyarakat tentunya menjadi tanggung jawab moral yang besar untuk mempertanggung jawabkan kepada masyarakat terkait pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di Banyuwangi,” imbuh Guru SMP Negeri 1 Giri Banyuwangi itu.
Dalam pelaksanaan presentasi verifikasi dan penilaian kinerja cabang olahraga Tahun 2022 secara berurutan masing-masing perwakilan Cabor menyampaikan program kerja dan hasil-hasil yang diperoleh sesuai dengan daftar kehadiran presensi yang disiapkan KONI Banyuwangi.
Afan menuturkan pengurus cabor menyampaikan program kegiatan yang dilaksanakan mulai sosialisasi, penataran pelatih dan wasit serta Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) yang digelar pada tahun 2022
Baca Juga : Jaring Bibit Berprestasi, SH Terate Cabang Tuban Gelar Kejuaraan Pencak Silat Antar Pelajar
Selanjutnya pengurus cabor juga memaparkan kejuaraan yang diikuti dan hasil yang mereka peroleh dalam Kejuaran Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur, Pekan Olahraga Daerah (Popda), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) maupun open turnamen di kabupaten/kota lain.
“Penilaian yang kami berikan ada beberapa kriteria dan klasifikasi mulai dari usia dini dan poin tertinggi adalah atket di usia Porprov. Kemudian pelaksaan Kejurkab, Kejurprov Dan Kejurnas lain sebagainya nilainya berbeda,” tambah Afan.
Bagi pengurus cabor yang tidak melakukan presentasi atau tidak mampu mekakukan tiga item yang harus dilakukan maka tidak akan mendapatkan kredit poin dalam penilaian akhir. Karena program yang dilaksanakan juga terkait prosentase besaran alokasi dana pembinaan yang akan diperoleh pada tahun 2023 mendatang.