JATIMTIMES - Tulungagung bisa dikatakan miniatur Indonesia dalam hal toleransi. Hal ini dibuktikan secara Istiqomah tiap tahun oleh Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Pengurus Cabang Tulungagung. Kehadiran personel Banser NU di tempat ibadah menjelang Natal menjadi tradisi tahunan yang terus dijaga untuk keamanan dan kenyamanan jemaat gereja.
"Benar, untuk tahun ini kita kembali menjaga tempat ibadah menjelang dan saat Natal," kata Eko Wijianto Satkorcab Banser Tulungagung, Minggu (25/12/2022).
Baca Juga : 15 Ucapan Natal yang Bisa Kamu Berikan pada Bestie Kamu yang Merayakannya
Dua gereja yang turut dijaga Banser yakni Yesus Gembala Yang Baik di Kecamatan Ngunut dan GKJW Jemaat Tumpuk di Kecamatan Besuki. "Yang sudah melaporkan di dua gereja yakni di Ngunut dan Besuki," ujarnya.
Untuk satu gereja menurut Eko, empat personel Banser bersama pihak kepolisian mulai Sabtu (24/12/2022) malam sudah berada di lokasi. "Ini wujud toleransi kita sesama warga negara meskipun berbeda agama. Kerukunan dan persatuan yang kita utamakan, Banser setiap tahun selalu siap menjaga tempat ibadah saat Natal," ungkapnya.
Selain dilaksanakan sejak Sabtu malam, Eko menuturkan para personel Banser ini juga tetap menjaga gereja hingga perayaan Natal usai pada Minggu ini. "Jelang dan saat perayaan Natal, anggota kita tetap ikut pengamanan," jelasnya.
Sebelumnya, Polres Tulungagung telah menyiapkan 690 personel gabungan yang melibatkan TNI dan elemen masyarakat lainnya. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto saat apel 3 pilar bersama paguyuban pencak silat di halaman kantor Pemkab setempat, Sabtu (24/12/2022) kemarin.
Menurut Eko, 690 personel gabungan yang disiapkan melibatkan seluruh personel pengamanan baik terbuka maupun tertutup untuk melaksanakan pengamanan ibadah Natal di gereja dan rumah ibadah yang tersebar di seluruh Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Bagaimana Hukum Mengucapkan Natal Bagi Muslim? Ini Penjelasan Ulama
"Sebanyak 690 personel dengan melibatkan personel dari TNI dan elemen masyarakat. Kurang lebih ada 106 gereja yang harus kita amankan di seluruh Kabupaten Tulungagung," kata Eko.
Dia menambahkan, potensi gangguan kamtibmas lainnya di wilayah hukum Polres Tulungagung antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas dan curanmor, tawuran antar kelompok, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas maupun ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung sebagai dampak dari musim penghujan.
Untuk itu, Eko berharap kepada seluruh personel untuk melakukan deteksi dini guna mencegah aksi-aksi terorisme dan melakukan penjagaan ketat di tempat ibadah. Selain Banser NU, polisi juga mengajak 16 perguruan pencak silat untuk bersama-sama menjaga tempat ibadah di hari raya umat Kristiani tahun ini.