JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Mbalah Aswaja di Masjid Ainul Yaqin Unisma, Rabu (21/12/2022). Pengajian ini menghadirkan KH Ali Masyhuri, Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.
Acara rutin bulanan Mbalah Aswaja yang mengangkat tema "Ahlak dan Tasawuf Pilar Membangun Moralitas Bangsa" ini diikuti ratusan jamaah, baik dosen, karyawan maupun para mahasiswa Unisma.
Baca Juga : Viral, Masjid An-Nas Makassar Berikan BBM Gratis Bagi yang Salat
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi menyampaikan jika ini menjadi salah satu ikhtiar Unisma dalam mengembangkan kampus. Kegiatan ini adalah perdana pembukaan Mbalah Aswaja setelah pandemi Covid-19.
"Sengaja kita hadirkan tokoh dan panutan kita bersama Romo KH Ali Masyhuri untuk memberikan mauidhoh dan sekaligus membangkitkan semangat juang dalam rangka untuk membesarkan Unisma yang dilandasi dengan akidah dan akhlak yang kokoh," jelasnya.
Selain itu, tentunya nilai tasawuf menjadi pilar untuk moralitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Diketahui, budaya peradaban yang dibangun oleh Rasulullah SAW, bukanlah didasari oleh syariat terlebih dulu, tetapi oleh ahlakul karimah maupun akidah.
Untuk itulah, Rektor berharap, Mbalah Aswaja ini dapat Istiqomah dilakukan secara terus menerus untuk semakin menguatkan nilai-nilai dan memberikan pemahaman yang baik.
"Inilah yang menjadi dasar tegaknya dan melejitnya Unisma, karena memberikan nilai-nilai yang baik kepada para sumber dayanya. Ini juga menjadi starting point untuk lebih melejitkan Unisma," paparnya.
Sementara itu, KH Ali Masyhuri dalam ceramahnya menyampaikan, bahwa yang disampaikan Rektor sangatlah tepat dan tidak ada gubahan sastra. Tidak ada bahasa yang dapat menggambarkan keagungan Allah SWT dan kebesaran Rasulullah SAW.
Baca Juga : Gereja di Jombang Manfaatkan Bambu dan Daun Sukun untuk Pohon Natal
Dalam pengembangan kampus kekokohan spiritual menjadi hal yang sangat penting. Mengagungkan Allah SWT menjadikan berlimpahnya barokah yang akan didapatkan baik oleh kampus maupun manusianya. Sehingga, ini menjadikan barokah untuk kemapanan intelektual maupun kemapanan finansial.
Terkait akhlak, manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Manusia dilengkapi oleh Allah dengan insting dan perasaan. Maka manusia gampang berubah, apa yang ia lihat dan dengar dapat mempengaruhinya.
"Seseorang berada pada keagamaan temannya, maka lihatlah salah seorang diantara kamu, siapa yang dijadikan teman itu. Untuk melihat kualitas keagamaan maupun keimanan seseorang, nggak usah diteliti mondoknya di mana, kuliahnya di mana, berapa kali umrohnya. Cukup dilihat siapa teman dekatnya, " ujarnya.
Dari survei, dijelaskan Gus Ali, sapaan akrab, pengaruh pertemanan lebih kuat dari pada pengaruh pendidikan. Maka, bilamana mendapatkan teman yang tak pas, tentunya akan mempengaruhi sikap maupun perilaku yang buruk.