JATIMTIMES - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo memastikan korban meninggal karena kecelakaan kereta kerja Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah warga negara asing atau WNA Cina.
"Betul (WNA Cina), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi, Senin (19/12/222).
Baca Juga : Wabup Lumajang Lantik 238 Pramuka Garuda Kwarcab Lumajang
Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun).
Selain dua orang meninggal, empat orang lain mengalami luka berat dalam insiden itu.
Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki. Tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang.
Sementara, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) telah memastikan dua korban luka telah keluar dari rumah sakit.
KCIC juga sedang menginvestigasi penyebab anjloknya kereta proyek KCJB.
Identifikasi untuk menemukan penyebab terjadinya kecelakaan itu sedang dilakukan. Bahkan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), kata Adita, juga telah mengerahkan personel untuk mengidentifikasi insiden tersebut.
“Sarana ini merupakan sarana yang dimiliki PT KCIC dan digunakan untuk pembangunan jalur rel dan bukan sarana/kereta yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang,” tutur Adita.
Menurut Adita, proses evakuasi tengah dilakukan oleh PT KCIC dan mitra kontraktor sejak kemarin malam dan berlanjut pada pagi hari.
“Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut,” ucap dia.
Sementara, atas terjadinya kecelakaan itu, Kementerian Perhubungan menyampaikan duka cita atas seluruh pekerja yang sedang bertugas dan menjadi korban dari insiden yang melibatkan kereta kerja yang anjlok.
Baca Juga : Wabup Lumajang Paparkan Potensi Lumajang Dihadapan 25 Mahasiswa UGM
“Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat enam korban yang mencakup dua korban jiwa, du korban luka berat, dan dua korban luka ringan,” ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati.
Sebelumnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan di Bandung sekitar pukul 16.00 WIB saat sedang pemasangan rel. Lokomotif kereta cepat melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng, pada Minggu, (18/12/2022).
Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta itu lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan itu, Polri menurunkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk mengecek kecelakaan kereta cepat tersebut.
Tim Inafis sudah mengidentifikasi para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka.
Penyidik Polda Jawa Barat juga telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut.
Polisi bersama kementerian dan lembaga yang berwenang telah melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.