JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruan Malang (Unikama) terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi para mahasiswa, khususnya dalam Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Hal ini dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendampingan Siswa dan Stakeholder ABK pada Mahasiswa PGSD Unikama dengan menggandeng Praktisi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Kegiatan yang digelar beberapa waktu lalu di Auditorium Multikultural ini, ditegaskan Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD Unikama Dr Cicilia Ika Rahayu Nita MPd sebagai bagian dari meningkatkan kualitas guru dalam dunia pendidikan khususnya pada ABK.
Baca Juga : Pengiriman Paket Melalui Jasa Pengiriman di Sekitar Stasiun Banyuwangi Kota Menurun
Untuk itu, pihaknya melakukan realisasi peningkatan tersebut dengan mengundang langsung praktisi ABK. "Juga mengundang wali murid beserta anaknya untuk hadir di kegiatan. Agar teman-teman mahasiswa dapat langsung mengenali dan mempelajari tentang ABK," papar Cicilia.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unikama Dr Triwahyudianto MPd menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi ajang untuk menimba ilmu, khususnya dalam peningkatan kapasitas seorang guru.
Menurutnya, guru harus mampu memberikan pelayanan terbaik pada pengembangan dunia pendidikan dan pelayanan terbaik pada peserta didik agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal dalam menempuh pembelajaran
"Sebagai guru yang berkualitas, kita harus bisa memberikan pelayanan terbaik pada perkembangan potensi peserta didik ke arah optimal dan memberikan pengalaman yang dapat menularkan ilmu pendidikan kepada adik-adik ini," tuturnya dalam kegiatan yang diikuti kurang lebih 100 mahasiswa dari PGSD angkatan 2019 hingga 2022.
Kemudian, masuk pada paparan materi yang disampaikan oleh Ervina Ayu Luvitasari, MPd. Ia menyampaikan materi mengenai Implementasi Pembelajaran Stakeholder ABK di Tingkat Sekolah Dasar.
Dijelaskannya, jika kurikulum dijabarkan kembali dalam pembelajaran Diferensiasi. Untuk diketahui, jika pembelajaran Diferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan murid baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil belajarnya dan bagaimana guru dapat merespon kebutuhan belajar tersebut.
Dan pada ABK, dalam proses memberikan pembelajaran tentunya memerlukan strategi dan pendekatan khusus. Tentunya terdapat unsur prinsip kasih sayang, layanan individual, kesiapan, keperagaan, motivasi, prinsip belajar dan bekerja kelompok.
Baca Juga : HMPs Unikama Sukses Wadahi Bakat Minat Mahasiswa dalam Gelaran MGT 2022
"Selain itu juga perlu prinsip keterampilan, dan penanaman dan penyempurnaan sikap, "terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, jika strategi ini tak hanya dilakukan oleh guru semata. Untuk hasil yang optimal, strategi dan pendekatan tidak hanya dilakukan oleh guru saja namun juga perlu dilakukan orang tua atau keluarga. Bahkan, masyarakat lainnya pun juga harus mendukung dan memahami hal tersebut.
"Disini juga menjadi tantangan bagi guru untuk dapat mengarahkan siswanya serta berkomunikasi dengan keluarga anak tersebut," ungkapnya.
Kemudian, materi pertama juga semakin dikuatkan oleh Tuning Saraswati Suskia yang merupakan Kepala Sekolah dari SMPLB Idayu 2. Dalam paparannya, ia menyampaikan materi Peran Orang Tua Dalam Penanganan ABK.