JATIMTIMES - Rumah Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, menggelar penguatan moderasi beragama bagi para dosen.
Hal ini menjadi penguatan agar dosen menjadi pelopor dalam moderasi beragama.
Sebanyak 40 dosen di lingkungan UIN Maliki Malang, secara intensif terpilih menjadi peserta kegiatan penguatan moderasi beragama.
Baca Juga : Viral Video Pengeroyokan di Wisata Balongkawuk, Kedua Belah Pihak Sepakat Damai
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM Zainuddin, MA membuka langsung kegiatan tersebut. Pihaknya menyampaikan, bahwa setidaknya terdapat tiga program prioritas Kementerian Agama (Kemenag), yaitu penguatan moderasi beragama, pengembangan program bahasa Arab dan juga LPDP.
"UIN Maliki Malang diberi kepercayaan sepenuhnya untuk melaksanakan kegiatan ini dan tentunya menjadi kehormatan bagi kita semua untuk itu harus kita jaga bersama," ujarnya.
Lebih lanjut, penguatan moderasi beragama ini, kata Prof Zainuddin, merupakan amanah dari Kemenag dan sekaligus merupakan program Presiden yang masuk dalam kategori Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah (RPJMP), yaitu menyangkut revolusi mental dan moderasi beragama.
Penguatan Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas, yang tidak lain bertujuan untuk menegaskan bahwa kerukunan bukanlah hal yang dapat diwujudkan dengan mudah. Dalam prosesnya melalui rumusan sebuah sosialisasi, kampanye, dan program terukur yang terstruktur, sistematis dan masif.
"Pemerintah melihat Indonesia banyak diisukan dengan adanya aliran yang bertujuan untuk merongrong NKRI. Maka moderasi dan revolusi mental harus diperkuat agar negara Indonesia tetap jaya selamanya," paparnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Hj Umi Sumbulah, MAg menambahkan, dengan penguatan moderasi beragama ini, diharapkan dapat mendorong dan membuat para dosen untuk menjadi penggerak sekaligus pelopor moderasi beragama.
Kegiatan ini sendiri juga merupakan kerjasama antar Litapdimas dengan Diktis untuk menunjuk 12 Perguruan Tinggi sebagai pelaksana teknis kegiatan tersebut.
Baca Juga : KKB Teroris di Papua Makin Brutal, Karyawan Bank Tewas Ditembak
"Alhamdulillah UIN Maliki Malang, ditunjuk untuk menggelar kegiatan ini," pungkasnya.
Lebih lanjut, Prof Umi menjelaskan, urgensi moderasi beragama dengan pola kehidupan di tengah keanekaragaman agama dan budaya di Indonesia, tentu harus disikapi dengan pola sikap, pola fikir, dan pola praktik yang benar.
Pihaknya juga menyampaikan, terdapat tiga tantangan dalam kehidupan beragama di Indonesia, pertama berkembangnya cara pandang sikap dan praktik yang berlebihan dalam beragama atau bisa disebut dengan aliran ekstrim.
Kedua berkembangnya klaim kebenaran dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama yang dipaksakan, sehingga hal ini menimbulkan pemahaman yang salah yang mengakibatkan munculnya faham radikal.
"Dan yang ketiga berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kebangsaan dalam bingkai NKRI," pungkasnya.
