JATIMTIMES – Pertumbuhan bisnis properti, terutama perumahan baru, di Kabupaten Jember terus bermunculan. Hal ini menunjukkan jika iklim investasi di kota yang dikenal dengan julukan Kota Karnaval dan kota tembakau ini sangat potensial.
Namun seiring dengan tumbuhnya permukiman perumahan, bupati mengingatkan kepada pengembang dan developer untuk turut menanggulangi banjir dan genangan air, terutama dalam perencanaan sebelum membangun perumahan.
Baca Juga : Batas Pendaftaran Lomba Konten Kreator Tersisa Dua Hari, Antusiasme Calon Peserta Masih Tinggi
Selain itu, bupati juga mengingatkan agar pengembang atau developer melakukan kajian dan penerapan yang mampu menampung air buangan dari warga perumahan secara mandiri dan tidak langsung menyalurkannya ke sungai atau saluran air umum.
"Tadi saya mengingatkan untuk lebar saluran irigasinya, supaya diperhatikan betul. Jadi, untuk tampungan airnya itu betul-betul dengan diperhatikan volume air yang akan lewat saluran air yang ada," ujar Bupati Jember Hendy Siswanto di Hotel Royal Jember, Kamis (8/12/2022).
Menurut bupati, penyebab banjir yang terjadi di beberapa titik perkotaan di Kabupaten Jember, disebabkan tidak adanya kajian yang matang dari developer dalam mengatur saluran irigasi di perumahan, dimana saluran irigasi di pemukiman perumahan tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menyebabkan banjir.
"Bukan saluran irigasinya penyebabnya, tetapi saluran irigasi ini harus bisa menampung air yang ada, jadi nanti harus dari pengembang maupun dari pemilik perumahan sama-sama merawat,," ungkap bupati.
Baca Juga : Bupati Jember Sebut Peluang Investor Property di Jember Sangat Terbuka
Untuk itu, pemkab akan terus mengawal terkait saluran irigasi tersebut hingga sesuai dengan ukurannya. "Makanya dengan adanya perumahan yang baru ini, kita dari awal sudah kita ingatkan supaya tidak menjadi problem masalah banjir," pungkasnya.
