JATIMTIMES - Pengusaha kaya dan dermawan Djoni Sudjatmoko rela membuat wajah kafe miliknya lekat dengan sarana olahraga. Hal itu sebagai bentuk kecintaannya kepada olahraga.
Djoni Sudjatmoko merupakan owner NK Cafe yang berada di Jalan Kasin, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. Kafe ini tidak hanya dikenal masyarakat Malang Raya. Tapi warga dari daerah lain juga hampir tiap hari berkunjung ke kafe inj.
Baca Juga : Kabar Baik, UMK Kabupaten Blitar 2023 Ditetapkan Lebih Besar dari Usulan
Tampilan depan dari NK Cafe sudah menunjukkan kecintaan Djoni terhadap olahraga. Dari depan, terdapat satu lapangan sepak bola khusus minisoccer atau 7 vs 7. Dekat lapangan mini-soccer itu, karena saat ini momen Piala Dunia Qatar, semua bendera negara yang mengikuti pesta bola di Qatar dipasang di masing-masing tiang.
Kemudian lebih masuk lagi, pemandangan segar ditunjukkan dengan warna hijau hamparan padi yang tertanam. Di sela-sela itu, terdapat jogging track yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk olahraga.
Lebih masuk ke dalam atau dekat kafe, Djoni juga menyediakan sepeda kayuh yang juga dapat dinikmati pengunjung untuk berolahraga.
“Saya bikin jogging track 550 meter satu putaran. Itu saya tulis di situ jogging track Ampeldento. Baliknya saya tulis olahraga itu cerdas. Itu motto saya,” kata Djoni.
Gayung bersambut. Djoni mendapat tawaran untuk maju sebagai ketua umum KONI Kota Malang. Sejumlah cabor telah “meminangnya” untuk menjadi orang yang dapat memajukan olahraga Kota Malang.
“Ada beberapa cabor itu sounding ke saya untuk ikut meramaikan pemilihan ketua umum KONI,” ujar Djoni. “Saya siap saja. Saya senang karena KONI ini kan lebih kepada manajemen penanganan olahraga. Ada kawan-kawan yang memercayai saya. Maka oke, saya siap,” imbuh Djoni.
Baca Juga : Pilkades Kondusif, Kapolres Kediri Foto Bersama Warga dan Sampaikan Terima Kasih
Mengutip rekan-rekan pengurus cabor yang mendukungnya, bos NK Cafe ini dianggap mampu me-manage organisasi. Hal itu diketahui ketika kafe yang berdiri di atas 1,7 hektare lahan itu bisa survive di kala pandemi covid-19 melanda.
“Saya suka berpikir out of the box untuk kemajuan. Saya suka membuat terobosan-terobosan yang baik. Saya itu pemikiran tidak suka berhenti di kebiasaan. Saya langsung mencoba berinovasi mencoba untuk lebih baik,” ungkap Djoni, yang juga aktif di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang.
“Mungkin ini dibaca sama kawan-kawan bahwa perlu ada inovasi-inovasi di dalam pengelolaan olahraga di Kota Malang. Bukan hanya sebatas atlet, tapi juga bisa membawa virus olahraga itu disenangi oleh seluruh masyarakat Kota Malang yang memang gemar olahraga,” beber Djoni.