JATIMTIMES – Dinas Sosial Pemkab Jember, selain menggalang donasi bersama jurnalis di acara nonton bareng (nobar) untuk korban gempa Kabupaten Cianjur Jawa Barat, ternyata juga menyiapkan makanan siap saji lengkap dengan lauknya yang akan dikirim ke tenda pengungsian di Cianjur.
Hal ini Disampaikan Kepala Dinsos Jember Akhmad Helmi Luqman saat bertemu dengan sejumlah wartawan. “Tagana Dinsos Jember, saat ini sudah mulai memasak makanan siap saji yang akan dikirim ke Cianjur, tentunya makanan tersebut akan kami kemas secara khusus, dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama,” ujar Helmi panggilan Akhmad Helmi Luqman.
Baca Juga : Tekan Angka Kemiskinan, Bappeda Kota Malang Jalin Sinergitas Program dengan 10 Perangkat Daerah
Helmi menjelaskan, bahwa makanan siap saji yang akan dikirim untuk korban gempa Cianjur berupa lauk kering yang tidak mudah basi, seperti tempe, ikan laut, dan juga beberapa lauk lainnya lengkap dengan nasi. “Insya Alloh makanan siap saji dalam waktu dekat akan dikirim ke Dinsos Jatim oleh tim Tagana, untuk selanjutnya tanggal 27 nanti dikirim ke Cianjur,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat dari gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR mencapai 272 orang lebih, dan ada kemungkinan bertambah, mengingat beberapa korban masih dalam pencarian.
Selain menggalang donasi dan mengirim bantuan, Pemkab Jember sendiri juga menggelar salat ghaib dan doa bersama dengan sejumlah ASN di Musala yang ada di area Pemkab Jember, serta menggelar doa dan tahlil bersama masyarakat sebelum memulai acara nonton bareng (nobar) piala dunia.
Baca Juga : Teguhkan Kota Tembakau, Pemkab Jember Bakal Bangun Sentra Industri Hasil Tembakau
“Kami warga Jember mengucapkan turut berduka cita yang mendalam untuk korban bencana gempa bumi di Cianjur, semoga para korban diberi ketabahan, dan kami Pemkab Jember bersama rakyat Jember, selama 7 hari akan menggalang donasi untuk kita berikan kepada korban Cianjur,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto beberapa waktu lalu. (*)
