JATIMTIMES - Karena COVID-19, Nenek berinisial S (68) asal Pakisaji Kabupaten Malang meninggal dunia. Meninggalnya nenek tersebut menjadi kasus kematian pertama COVID-19 di Kabupaten Malang pada tahun 2022 ini.
Menurut Kepala Dusun di Desa Kebonagung, Supriyanto, S sudah masuk rumah sakit di Kota Batu sejak beberapa pekan terakhir.
Supriyanto mengatakan untuk riwayat penyakitnya ia kurang paham.
"Saya kurang tahu riwayat penyakitnya," jelasnya.
Supriyanto sendiri mendengar kematian S dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Setelah itu, Supriyanto meneruskan informasi tersebut pada pihak keluarga.
Supriyanto mengatakan saat ini keluarga S tengah melakukan isolasi mandiri di rumahanya.
Baca Juga : Bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman Diviralkan, Diduga Teman dan Sekolah Diam Tak Merespon
"Keluarga tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Tetangga sudah memahami apa yang harus mereka lakukan," imbuhnya.
S dimakamkan menggunakan protokol pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Desa Kebonagung pada Kamis (17/11/2022). Tim Satgas Covid-19 dan PMI Kabupaten Malang yang memakamkan jenazah korban.
Dengan adanya kasus kematian karena COVID-19 itu, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo memastikan akan selalu update soal perkembangan COVID-19.
Baca Juga : Waspada, Dokter Zubairi: BOR Covid RSSA Malang Meningkat 48 Persen
Menurut Wiyanto, lonjakan kasus Covid-19 tidak terlalu masif. Wiyanto berharap masyarakat tetap waspada.
Dari data Dinkes Kabupaten Malang, kasus aktif Covid-19 sebanyak 170 kasus. Rinciannya, kasus baru sebanyak 36 kasus, pasien dirawat sebanyak 85 orang, pasien sembuh sebanyak 22 orang, dan meninggal satu orang.
Untuk kasus terbanyak yaitu terjadi di daerah Pakis dengan 19 kasus. Wiyanto kemudian mengatakan lonjakan penularan virus terjadi akibat aktivitas mobilitas masyarakat.
Untuk itu, Wiyanto mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Selain itu juga karena mutasi virus. Maka warga harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan," kata Wiyanto.