JATIMTIMES - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah adanya tuduhan rudal yang menyerang Polandia adalah milik Ukraina.
Ia mengatakan bahwa rudal yang menghantam Polandia dan menewaskan dua orang, adalah rudal Rusia.
Baca Juga : Tak Pakai Jasa Mba Rara, BMKG Tabur 29 Ton Garam di Langit Bali tuk Halau Hujan selama KTT G20
Zalensky kemudian menegaskan bahwa dirinya sangat yakin bahwa rudal tersebut adalah kepunyaannya Rusia.
"Saya yakin ini bukan misil kami," kata Zelensky dalam sambutannya di televisi, Rabu (16/11/2022) waktu setempat.
Zalensky kemudian menegaskan bahwa dari laporan militernya, rudal tersebut benar adanya milik Rusia, dan bukan milik Ukraina.
"Saya yakin ini adalah rudal Rusia, berdasarkan laporan militer kami," tegasnya.
Sementara, pendapat Zalensky itu bertentangan dengan pendapat Amerika Serikat (AS), NATO dan Polandia sendiri.
Mereka menyebut, ledakan yang terjadi itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan untuk mencegat serangan Rusia.
Zalensky pun mengatakan negerinya belum melihat bukti rudal itu milik siapa. Zalensky pun meminta agar Ukaraina bisa terlibat dalam penyelidikan yang akan dilakukan.
Tak hanya itu, Zalensky juga meminta agar para sekutu bisa berbagi "semua data" yang disimpan agar semuanya bisa cepat terungkap.
"Kami ingin menetapkan semua detail, setiap fakta. Itu sebabnya kami membutuhkan... akses ke semua data yang dimiliki mitra kami dan lokasi ledakan," kata Zelensky dalam pidato malamnya itu.
Sebelumnya, dua rudal menghantam anggota negara NATO yang mengakibatkan dua orang tewas.
Akibat dari kejadian tersebut, beberapa negara G20 yang juga tergabung dalam aliansi G7 dan NATO mengadakan rapat darurat di Bali kumarin.
Baca Juga : Akhirnya Rusia Buka Suara Soal Laporan Rudal yang Menghantam Negara NATO Polandia
Negara-negara itu terdiri dari Kanada, Uni Eropa (UE), Prancis, Jerman. Ada pula Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Setelah melakukan rapat darurat, Presiden AS Joe Biden bersuara soal rudal yang menghantam Polandia di Bali.
Ia menyampaikan informasi sementara kepemilikan rudal tersebut adalah Rusia.
"Ada informasi awal yang membantahnya. Saya tidak ingin mengatakannya sampai kami benar-benar menyelidikinya," jawab Biden ditayangkan di akun Youtube White House.
Setelah adanya laporan tersebut, Menlu Rusia Sergey Lavrov memutuskan untuk kembali lebih awal ke negaranya dari KTT G20 Bali pada Rabu (16/11/2022).
Namun, pihak Rusia pun membantah bahwa rudal tersebut adalah milik mereka. Kremlin menyebut bahwa kejadian tersebut adalah provokasi untuk membuat keadaan semakin meningkat, mengingat beberapa hari lalu Rusia menyerang beberapa wilayah Ukraina.
" Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara Rusia," ucap Kremlin.
"Pernyataan media dan pejabat Polandia tentang dugaan jatuhnya rudal 'Rusia' di wilayah pemukiman Przewodow adalah provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi," jelasnya.